Mohon tunggu...
Laura Irawati
Laura Irawati Mohon Tunggu... Direktur Piwku Kota Cilegon (www.piwku.com), CEO Jagur Communication (www.jagurtravel.com, www.jagurweb.com) -

Mother, with 4 kids. Just living is not enough... one must have sunshine, most persistent and urgent question is, 'What are you doing for others?' ;)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Motif Pembunuhan Mirna: Jessica Lesbian!

3 Februari 2016   23:13 Diperbarui: 9 Februari 2016   18:27 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Darmawan Salihin dan Jessica Wongso (Sumber foto: sapujagat.com)"][/caption]

“Mir, mau dong dicium sama lo. Udah lama deh.” Demikian bunyi WhatsApp Jessica kepada Mirna seperti yang diungkapkan Darmawan Salihin, ayah Mirna, dalam acara Indonesia Lawyer Club (ILC), Selasa (2/2).

Darmawan menjelaskan itu ketika Hotman Paris Hutapea menanyakan apa buktinya bahwa Jessica cemburu, yang kemudian dianggap sebagai motif Jessica menghabisi nyawa Mirna dengan kopi bersianida.

Yang menarik dalam penjelasan Darmawan itu adalah gaya penyampaiannya. Kalau selama ini publik terhipnotis dengan gaya Jessica yang inocent melalui ketenangannya menuturkan bahwa dia tidak membunuh Mirna, kali ini publik tersihir dengan gaya story telling ayah Mirna, bahwa Jessica lah yang membunuh anaknya.

"Dia ada ngomong di WhatsApp banyak, tentang urusan dengan anak saya yang membuat saya terkaget-kaget. Ini anak saya lesbi, kali? Oh tidak, ternyata normal," kata Dermawan dengan mimik wajah serta gestur tubuh meyakinkan. Menurutnya, anaknya terbukti bukan lesbian. Sebab, berpacaran selama delapan tahun, sang anak akhirnya menikah.

"Setelah married masalah ini terjadi. Coba dia enggak married, enggak mati hari ini Si Mirna itu. Yakin saya," tutur Darmawan dengan kalimat yang tertata rapih.  "Hani diambil ama Mirna, Si Arif (suami Mirna) diambil Mirna. Daripada keambil semua, mending gue matiin aja. Istilahnya seperti itu," sambungnya sambil menirukan gestur Jessica.

Jessica ketemu lawan, yakni Darmawan Salihin. Sama-sama memiliki gestur tubuh meyakinkan. Publik pun semakin terbelah, dan kasus pun semakin menarik.

Ketika media masuk terlalu dalam pada kasus ini, publik seolah di bawa ke sistem peradilan Amerika seperti yang ada di film  "The Rainmaker", "A Few Good Man", atau "The firm", dimana kita adalah jurinya. Kita dibuat terpukau oleh dialog-dialog atau plot dalam film itu. Demikian juga mengikuti kasus kopi maut yang menyebabkan Mirna terbunuh ini.

Hanya saja, ini bukan di dalam film, Bung. Ini menyangkut nyawa manusia beneran yang sudah hilang. Dan, menyusul kemudian ancaman hukuman mati karena dakwaan pembunuhan berencana.    

Bagaimana tanggapan Jessica, dituduh membunuh Mirna dengan motif karena dia lesbi yang cemburu?

Melalui pengacaranya, Yudi Wibowo, "Jessica normal, sangat normal (bukan lesbian). Pacarnya (Jessica) orang bule, orang Australia. Sekarang masih pacaran. Pacaran sudah setahun lebih." kata Yudi di Jakarta, Rabu (3/2), seperti dikutip http://jateng.tribunnews.com/2016/02/03/begini-jawaban-jessica-soal-dibilang-lesbian.

Yudi pun melanjutkan, "... Saya sudah tanya ke Jessica. 'Buat apa, sumpah. Malah saya nggak suka sama laki-laki lokal, sukanya sama bule. Apalagi sama sejenis, amit-amit deh'.”

Mungkin akan lebih menarik jika Jessica sendiri yang menyampaikan bantahan itu, bukan Yudi.

Lelaki lokal juga siapa yang mau sama Yudi. Amit-amit...

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun