Mohon tunggu...
Laura Irawati
Laura Irawati Mohon Tunggu... Direktur Piwku Kota Cilegon (www.piwku.com), CEO Jagur Communication (www.jagurtravel.com, www.jagurweb.com) -

Mother, with 4 kids. Just living is not enough... one must have sunshine, most persistent and urgent question is, 'What are you doing for others?' ;)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bachrum Na’im, Otak di Belakang Bom Sarinah dan Kronologis Aksi Teror Biadabnya

14 Januari 2016   23:09 Diperbarui: 14 Januari 2016   23:15 5582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ini salah satu wajah pelaku teror biadab Bom Sarinah (foto: cdn-2.tstatic.net)"][/caption]

Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian menduga ada keterkaitan ledakan bom dan penembakan di kawasan Sarinah, Jakarta, dengan jaringan ISIS di Indonesia. Salah satu tokoh ISIS yang ada di belakang peristiwa ini adalah Bachrum Naim.

Siapa Bachrum Na’im?

Mantan narapidana yang sempat divonis 2,5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Solo ini, ternyata pernah tersangkut kasus membawa-lari seorang mahasiswi asal Demak. Cabul juga nih teroris...

Bachrum diidentifikasi terkait dengan kelompok teroris di Jawa Tengah. Pada tahun 2014, Bachrum berangkat dari Indonesia dan bergabung dengan cabang ISIS di Raqqah. Sepulang dari sana, Bachrum kemudian menyebarkan pengaruhnya kepada warga negara Indonesia guna membuka cabang kejahatan teroris di sini.

Ini kronologi teror bom Sarinah versi Mabes Polri yang menewaskan tujuh orang siang tadi, Kamis (14/1):

Peristiwa terjadi pukul 10.05 WIB. Diawali sebuah ledakan bom rakitan di depan Starbuck Sarinah yang menewaskan seorang pelaku, disusul dua pelaku lain yang membawa senjata api pendek menembak secara membabi buta ke arah masyarakat.

Pelaku menyandera dua warga negara asing ke tempat parkir. Polisi yang memang sudah siaga segera mengepung. Pelaku menembak mati salah seorang WNA yang disandera tadi, sedangkan sandera lainnya berhasil selamat melarikan diri. Belakangan Polda Metro Jaya mengatakan korban tewas adalah WNA berkewarganegaraan Kanada berdasarkan paspor yang ditemukan, sedangkan yang selamat adalah WNA Aljazair.

Saat itu juga pelaku sempat melemparkan dua bom ke arah polisi yaitu Karo Ops Polda Metro Jaya dan dua dua anggota dari tim Satgas yang bersiaga disana. Tapi kedua pelaku tersebut akhirnya dapat dilumpuhkan. Dari keduanya ditemukan barang bukti bom yang lebih besar yang apabila meledak memiliki kekuatan yang cukup besar.

[caption caption="Bom dan senjata yang digunakan para teroris Bom Sarinah (foto: cdn-2.tstatic.net/tribunnews"]

[/caption]

Dua pelaku lain menggunakan sepeda masuk ke Pospol Lantas depan Sarinah. kedua pelaku itu setelah tersudut kemudian meledakkan bom bunuh diri yang membuat lima orang polisi terluka dan beberapa warga sipil juga menjadi korban.

[caption caption="Dua pelaku yang berusaha lari akhirnya meledakkan dirinya (foto: images.detik.com)"]

[/caption]

Total ada empat kali ledakan dan pelaku teror yang berhasil dilumpuhkan tak ada satupun dalam keadaan hidup. (Seperti dikutip dari http://www.beritasatu.com/megapolitan/341307-ini-kronologi-teror-sarinah-versi-mabes-polri.html)

Siapapun pelaku di belakang teror bom Sarinah adalah iblis, karena tak ada satu agamapun mengajarkan kejahatan teror seperti ini. Kutukan dan kecaman mengalir dari berbagai elemen bangsa bahkan dunia terhadap aksi kejahatan biadab ini.

Indonesia jangan takut! Hanya satu kata: Lawan!  

[caption caption="Jakarta Berani "]

[/caption]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun