Mohon tunggu...
Laura Irawati
Laura Irawati Mohon Tunggu... Direktur Piwku Kota Cilegon (www.piwku.com), CEO Jagur Communication (www.jagurtravel.com, www.jagurweb.com) -

Mother, with 4 kids. Just living is not enough... one must have sunshine, most persistent and urgent question is, 'What are you doing for others?' ;)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Anak Presiden Kok Jualan Martabak? Adik Gubernur di Daerahku aja "Jualan" Proyek APBD

5 Januari 2016   06:25 Diperbarui: 24 Desember 2016   14:25 303891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah bukan rahasia umum kalau seorang kontraktor atau vendor barang, dalam rangka memenangkan tender proyek berkolusi dengan keluarga atau kroni pejabat. Kontraktor atau vendor ‘membeli’ proyek APBD atau APBN dari anak atau keluarga pejabat dengan ‘harga yang sudah ditentukan’ guna dimenangkan dalam tender.

Gibran, si anak presiden yang aneh tadi, sebetulnya punya akses untuk melakukan itu di tengah budaya permisif masyarakat kita itu. Tapi dia tak melakukannya. Si anak presiden itu malah berjualan martabak, sebuah bisnis yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan jabatan bapaknya, orang nomor satu di republik ini.

Saya melihat hal ini sebagai sebuah kesuksesan Presiden Jokowi dalam mendidik anaknya. Hal kecil yang kadang luput dari perhatian rakyat. Rakyat hanya mau melihat sepak terjang pemimpinnya dari hal-hal yang besar dan spektakuler saja, lupa kalau sesuatu yang besar itu dimulai dari sebuah pertanyaan kecil: “bagaimana bisa memberikan pendidikan kepada 250 juta rakyat, sedang mendidik anaknya aja gak becus?”

Pertanyaan kecil yang seharusnya menjadi tamparan untuk pejabat yang gemar memperkaya diri, anak dan keluarganya dengan menghalalkan segala cara. Walau cara itu sesungguhnya adalah mengajari anak dan keluarganya untuk menjadi seorang pencuri.

Semoga ‘si anak presiden yang aneh’ dan bapaknya ini mampu memberi harapan baru kepada seluruh rakyat tentang pentingnya Indonesia Bersih; bersih dari kolusi, korupsi dan nepotisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun