[caption caption="Image: www.pinterest.com"][/caption]
Bu ...
Ibu jangan sedih ya, tulisanku di Kompasiana ini jarang HL. Ini semua karena tulisan anakmu yang memang tidak layak HL. Orang memuja-muji presiden, aku memilih mentertawakan diri. Orang menghujat sesamanya, aku memilih melihat arah keempat jariku menunjuk.
Aku gak sedih kok Bu, walau tulisanku jarang HL. Jadi Ibu jangan sedih ya.
Hehe... Ibu pasti gak percaya dengan kalimat terakhirku ini. Karena Engkau begitu tahu betapa munafiknya anakmu ini. Engkau pernah melihatku menangis seharian di kamar sewaktu SD dulu, hanya karena tidak terpilih menjadi penyanyi vocal grup di sekolah.
Iya sih... Kadang sedih juga tulisanku diumpetin admin sehingga hanya sedikit yang baca dan kasih komen serta vote. Tapi Bu, jangan marahin admin ya, please... Jangan Engkau kutuk mereka jadi batu atau kodok. Sekali lagi, semua salahku kok. Salah tulisan anakmu yang memang buruk dan gak layak HL.
Bu ...
Aku telah menemukan keluarga baru disini. Sebuah keluarga tempat kami ber-sharing and connecting. Kami sering larut dalam kata dan canda penuh kekeluargaan. Disini, ada Pak Tjip yang mengajari kami tentang kehidupan; ada Bang Dosman, Bang Ando Ajo, Mas Aji dan Mbak Desol yang sering dibisiki malaikat untuk menuliskan puisi dan fiksi indah; ada Mbak Mike, Mbak Cintawp dan Mbak Lilik yang ramah dan cerdas, ada Kahlil Gibran yang lahir kembali dalam wujud Pak Katedrajawen, ada Mas Adhieyasa yang ngambekan tapi ngambeknya lucu, ada Mas ‘Tom’ Elde dan Mas ‘Jerry’ Sayeed, dan masih banyak lagi anggota keluarga lain yang cerdas dan hatinya baik.
Yang jadi ibu kost di sini namanya Kang Pepih dan Kang Isjet, dibantu admin lainnya. Kasian lho Bu. Dulu zaman aku kost, ibu kostnya yang galak. Di sini kebalik, mereka yang sering dimaki-maki penghuninya. Kemaren aja Kang Isjet diteriakin agar dipecat gara-gara undangan makan siang.
Bu ...
Boleh ya saya terus nulis dan menjadi bagian keluarga di kompasiana ini. Disini asik lho Bu. Ketika sejuta tanya menggelayuti keingintahuanku tentang siapa yang akan menggantikan Setya Novanto, aku bisa tahu duluan ketimbang Pak RT kita yang sok tahu itu. Juga ketika pimpinan KPK terpilih, aku lebih duluan tahu dibanding Pak RT. Keren kan Bu...
Hanya saja kalau ngritik Pak Jokowi tanpa didasari fakta dan data, jangan coba-coba di sini. Hehe...
Yo wes, Bu. Di Hari Ibu 22 Desember esok ini, aku hanya ingin katakan: Ku sayang Ibu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H