Mohon tunggu...
Laura Irawati
Laura Irawati Mohon Tunggu... Direktur Piwku Kota Cilegon (www.piwku.com), CEO Jagur Communication (www.jagurtravel.com, www.jagurweb.com) -

Mother, with 4 kids. Just living is not enough... one must have sunshine, most persistent and urgent question is, 'What are you doing for others?' ;)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kepada Mas Admin, Sang Pangeran

11 Oktober 2015   13:19 Diperbarui: 11 Oktober 2015   13:49 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

semburat hening di bibir pantai,huufh...harusnya aku tahu tak kujejakkan langkah disini dengan segenap asa yang kumiliki,tapi mubazir jika kukoyak keindahan yang adapantai ini terlalu ranum untuk kutinggalkan begitu sajakarena disinilah tempat lain dimana kudapat belaian angin bergairah membuai pikiran

Baiklah,
mengapa tidak kunikmati saja semua proses yang ada
sambil mengukir tepukan lembut sang penyihir waktu dan melamunkan sang pangeran di ujung matahari
Sudahlah, mengapa tidak aku kukayuhkan langkahku dan lantunkan saja bait demi bait untaian nada

Perlahan kujejakkan kakiku yang putih ke dalam pasir,Nyaman sekali seperti hangat sangkar yang meninabobokan penghuninya,Aku tahu rasanya nyaman dan kutahu rasa ini membuat lena keangkuhan yang kupunya,Harusnya engkau disini Pangeran, dan merasakan bagaimana jantung ini seperti akan melompat, menikmati tarian-tarian jariku saat mengukir kalimat..
 Sang pangeran pun mulai bergeming,
Dan khayalanku pun menjadi bagian unik yang mengeliat dari teriknya matahari yang menyergap harusnya kutahu ending dari cerita berharap sang pangeran benar-benar akan datang Dan hari ini di ujung lekuk matahari itu wajah sang pangeran pun terlukis nyata. Wajah yang selama ini abstrak di benak pun menyeruak. Dan pangeranpun menyatakan keperihan yang sama karena kritikan dan 'amukan' yang harusnya menjadi punggawa di istana.

Lembutkan hati dan untaian katamu, Laura. Lepaskan letihmu dalam indahnya rangkaian kata.Dan saat hati ini begitu tenang teringat kata-kata bijak nan sabar sang pangeran "Bu Laura, kami tengah berusaha memperbaiki system kami," lega itu pun mengelora.

(Belajar menulis fiksi tepat di hari yang cerah aku terverikasi hijau, terima kasih Mas Admin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun