Mohon tunggu...
Laura Irawati
Laura Irawati Mohon Tunggu... Direktur Piwku Kota Cilegon (www.piwku.com), CEO Jagur Communication (www.jagurtravel.com, www.jagurweb.com) -

Mother, with 4 kids. Just living is not enough... one must have sunshine, most persistent and urgent question is, 'What are you doing for others?' ;)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Di Balik Topeng Batman, Ternyata Axtea 99

16 September 2015   18:18 Diperbarui: 16 September 2015   21:08 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap saya mempublish artikel, orang yang pertama kasih vote dan komen adalah Pak Axtea 99. Awalnya sih saya geer, yess... artikel saya direspon sama kompasianer lain. Direspon berarti artikel saya bagus. Tapi sewaktu saya ngintip artikel orang, ternyata vote dan komen Pak Axtea ini juga nangkring di setiap artikel kompasianer lain. Betapa baik dan pemurahnya beliau ini, selalu bikin senang dan riang gembira hati orang lain.

Komen Pak Axtea selalu bernada positif. Dan, di akhir komennya, beliau tak pernah lupa menutup dengan ucapan ‘salam hangat’. Suuupeer sekali. Jujur, komen komen atau sapaan akrab seperti itu sangat berarti bagi newbie di kompasiana seperti saya ini. Komen maupun vote dari sahabat-sahabat kompasiner merupakan penghargaan tak ternilai, dan yang memotivasi saya juga untuk semakin rajin menulis. Kalaupun dikasih highlight sama admin yang budiman itu merupakan bonus bagi saya.

“Jangan pernah ragu untuk menyemangati mereka-mereka yang tengah mencoba untuk menulis, suatu saat nanti anda akan sadar, betapa berharganya semangat yang anda berikan itu untuk mereka.” Maaf, Mas Christian Kelvianto, refleksinya saya pinjem ya, untuk mengungkapkan betapa berterimakasihnya saya pada sosok Pak Axtea ini.

Hanya saja, Pak Axtea ini misterius banget. Profilnya aja gambar tokoh komik yang bawa-bawa kapak besar. Waduh, mau belah kayu, Pak? Hehe ... Hasil googling, saya hanya menemukan info sekelumit mengenai dirinya. Kakek tiga cucu berusia 65 tahun ini bergabung di kompasiana sejak 25 Juli 2013. Beliau tinggal di Jakarta. Pak Axtea ini juga ternyata terpilih -dari sekian ratus ribu kompasianer- diundang makan oleh presiden Jokowi. Woow ... ternyata orang baik yang bertopeng dan selalu bawa-bawa kapak besar ini sosok hebat. Sosok hebat nan rendah hati, yang mau meluangkan waktunya untuk menyemangati kami semua saban hari.

Walaupun santun di setiap artikel maupun komennya, beliau juga bisa bersikap garang untuk sesuatu yang dia anggap harus diluruskan. Misalkan ketika Jonru Ginting, salah seorang kader partai yang mengklaim partainya sebagai partai dakwah, mengatakan: gara-gara Jokowi mendarat di Jedah, crane jatuh di Masjidil Haram. Pesan yang ditangkap Pak Axtea dari pernyataan Jonru itu adalah, bahwa kedatangan Jokowi adalah pembawa sial; tidak diterima di tanah suci; ditegur Allah; bahkan Jokowi adalah jelmaan dajjal!

Ini fitnahan keji nan bodoh, tulis Pak Axtea. Bukankah keberadaan presiden itu bermakna positif, karena presiden bisa memantau dan memberikan pengarahan secara langsung di lapangan pasca tragedi musibah itu sehingga tidak membuat panik para jamaah haji dan keluarganya di tanah air.

Ulasan dalam artikel-artikel yang lainnya juga tak kalah menarik. Singkat, padat, langsung pada masalah, tapi tetap pada kesantunan dan kemisteriusannya. Pokoknya, memahami siapa Pak Axtea ini kita seperti digiring untuk memahami kepribadian tokoh superhero Batman aja. Kenapa dia harus bertopeng? Kita tahu siapa yang berada di balik topeng Batman, yakni si Bruce Wayne. Lantas, siapakah yang berada di balik topeng Axtea 99?

Bruce Wayne adalah seorang milyuner yang tinggal di Gotham City. Dulunya, Bruce seorang anak penakut dan selalu cemas. Pemicunya adalah trauma akibat kelelawar ketika Bruce kecil terperosok ke dalam sebuah gua di bawah rumahnya. Dalam suatu acara opera, kepanikan Bruce membuat ia dan orangtuanya pulang lebih awal lewat pintu belakang. Seperti yang kita tahu kemudian, seorang penodong menghadang mereka dan akhirnya membunuh suami-istri Wayne.

Anak-anak sering menganggap suatu peristiwa terjadi karena perbuatannya. Dalam banyak kasus perceraian misalnya, anak kerapkali merasa bersalah karena kedua orangtuanya bercerai meskipun sebenarnya bukan mereka yang menjadi penyebabnya. Sedang bagi Bruce, ketakutannya itulah penyebab kematian kedua orangtuanya, dan ini menyebabkan ia merasa begitu bertanggungjawab.

Bruce Wayne tumbuh menjadi seseorang yang insecure. Ia tak mampu menjalin hubungan lebih dekat dengan orang lain tanpa trauma kalau-kalau suatu saat orang terdekatnya itu akan direnggut darinya. Bruce pun memilih hidup menyendiri.

Pengalaman traumatis itu menumbuhkan rasa keadilan yang kuat dalam diri Bruce. Kematian orangtuanya membuat Bruce menemukan tujuan hidup: memerangi ketidakadilan. Dan dibalik topengnya ia mewujudkan tujuan itu. Kenapa ia memilih topeng kelelawar? Sama seperti dirinya yang takut kelelawar, ia ingin agar para penjahat yang menimbulkan rasa takut bagi masyarakat, juga ikut merasa takut terhadap manusia kelelawar.

Kelelawar secara historis merupakan perlambang dari kekuatan jahat. Kalau malaikat digambarkan memiliki sayap merpati, maka setan memiliki sayap berselaput dan telinga runcing mirip kelelawar. Dengan mengadaptasi sosok yang mengerikan dan berkonotasi negatif ini, Bruce menunjukan sis gelapnya memerangi kejahatan.

Dalam teori kepribadiannya CG Jung, justru kepribadian Bruce Wayne-lah yang bertopeng. Bruce Wayne adalah struktur kepribadian persona: yaitu topeng yang dipakai pribadi sebagai respon terhadap tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat, serta tuntutan tentang arketipenya sendiri. Ia merupakan peranan yag diberikan masyarakat kepada seseorang yang diharapkan dimainkan dalam hidupnya. Tujuannya adalah untuk menciptakan kesan tertentu pada orang lain dan seringkali ia melupakan hakikat kepribadian sesungguhnya. Apabila ego mengidentifikasikan diri dengan persona, maka individu menjadi lebih sadar akan bagian yang dimainkannya daripada perasaanya sesungguhnya. Ia menjasi terasing dari dirinya, dan seluruh kepribadiannya menjadi rata atau berdimensidua. Ia menjadi manusia tiruan belaka, sekedar pantulan masyarakat, bukan seorang manusia otonom.

Sebaliknya, Batman adalah shadow: yaitu bagian terdalam dari ketidaksadaran kolektif manusia. Ia didominasi insting dan dorongan naluriah yang sangat kuat dan memiliki potensi merusak yang sangat berbahaya. Tapi jika disalurkan dengan benar, ia juga memiliki kekuatan yang sangat besar.

Dalam diri Bruce Wayne, insting itu adalah rasa keadilan yang kuat, dan wujudnya adalah sosok hero Batman. Dan, dalam diri Pak Axtea, konsisten untuk memotivasi orang lain, membahagiakan orang lain, adalah usahanya untuk berbuat baik tanpa perlu orang lain tahu siapa dirinya. Pokoknya dia melakukan itu semata demi keikhlasan tanpa pamrih.

Pak Axtea yang baik budi, ramah dan rajin menabung ....,

Artikel ini bukan dalam rangka mengexplore kepribadian Bapak. Akan tetapi sebagai bentuk kekaguman saya kepada kebaikan Bapak, sama seperti saya mengagumi sosok Batman sewaktu kecil dulu. Bapak dan Batman sama-sama menggunakan topeng untuk kebaikan dan demi insting rasa keadilan. Yang membedakan, Batman tinggal di Gotham City, Bapak di kampung Kompasiana. Bapak tidak perlu membuka siapa diri Bapak sesungguhnya, sebab itu hak privaci Bapak. Kami warga kampung Kompasiana cukup mengenal Axtea 99, orang baik yang selalu bertopeng dan kemana-mana bawa kapak gede.

Salam hangat, Pak Axtea ......

Gambar: http://www.geek-art.net/geek-art-loves-garangs-batman/

http://www.kompasiana.com/axtea99/karena-jokowi-crane-jatuh-di-mekah_55f4af76119773e60e535ab2

https://psikologiuhuy.wordpress.com/2010/04/05/teori-kepribadian-carl-gustav-jung/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun