Mohon tunggu...
Laura Erika Hasibuan
Laura Erika Hasibuan Mohon Tunggu... Pengacara - Lentera hati

Ku lukiskan wajahmu dalam goresan luka dihati

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kelakuan yang Bikin Malu tetapi Menjadi Kenangan di Suasana Ramadhan Saat Masa Kecil

19 April 2021   20:58 Diperbarui: 19 April 2021   21:10 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhan selalu menjadi bulan yang dinantikan semua orang terutama anak-anak. Jika menengok kembali ke masa silam pada saat masih anak-anak, banyak sekali kenangan yang luar biasa indah, penuh kebahagiaan, canda tawa dengan semua teman-teman walaupun suka ada pertengkaran tetapi yang namanya anak-anak pasti cepat sekali berbaikan. 

Ada banyak kenangan yang membuatku terkenang akan suasana Ramadhan di masa kecil, kadang kalau mengingatnya kembali suka tertawa dan malu dengan kelakuanku sendiri.

Pada bulan Ramadhan saat aku duduk di Sekolah Dasar (SD), biasanya ketika jam istirahat kami semua bersiap-siap mengeluarkan semua permainan yang kita bawa dari rumah masing-masing. Ada yang bawa monopoli, bola bekel, congklak, main orang-orangan bahkan bermain ABC lima dasar. 

Permainan ini semua selalu kita lakukan pada saat bulan Ramadhan alasannya sih biar tidak capek dan puasa tetap berjalan karena tidak mengeluarkan tenaga seperti bermain lompat tali atau taplak gunung, tapi tetap saja ketika pulang ada yang jajan es tong-tong hehehe.

Aku ingat banget waktu kecil pernah ketahuan sama teman sepermainanku kalau aku makan permen karet bulat warna-warni yang rasanya manis dan buru-buru aku telan agar tidak meninggalkan barang bukti dimulutku hehehe, temanku sampai periksain mulutku karena dia mau ngaduin ke mamaku kalau aku tidak puasa dan  pasti yang kelahiran tahun 90an tahu permen karet ini ya kan?

kelakuanku yang bikin malu lagi tetapi menjadi kenangan buatku adalah ketika sholat tarawih bersama adikku dan teman-temanku, kebiasaan kita adalah setiap selesai sholat tarawih langsung pergi jajan ke warung, abang-abang siomay atau batagor bukannya mendengarkan ceramah tetapi kita melipir ke warung untuk jajan dan kembali lagi ke mesjid sambil makan hehehe. 

Anak-anak zaman dulu pasti selalu diberi tugas untuk tulis isi ceramah dan minta tanda tangan, nah kalau soal ini jangan ditanya Cuma awal-awal saja rajin tetapi selanjutnya aku, adik dan teman-temanku langsung melancarkan aksi memalsukan tanda tangan imam yang berceramah pada saat itu, isi ceramah kadang mencontek dari teman yang sholat di mesjid lain atau parahnya kita dengar ceramah di televisi tapi nanti kita memalsukan tanda tangannya, hehehe jangan ditiru ya kelakukanku yang memalukan ini. 

Pulang sholat pun masih sempat-sempatnya main petasan banting dengan anak-anak cowo, aku suka sekali usilin temanku dengan petasan banting, ini sering kami mainkan sambil menunggu bedug adzan Maghrib dan ketika pulang sholat tarawih. 

Kenangan Ramadhan seolah-olah tak mau pergi dari ingatanku, saking banyaknya kisah kelakuanku di bulan Ramadhan tempo itu yang memalukan. 

Aku pikir ketika beranjak remaja kelakuanku di saat bulan Ramadhan ada berubah, ternyata tidak masih ada saja ulahku yang konyol kulakukan saat itu. Saat Sekolah Menengah Atas (SMA) aku pernah bawa makanan dari rumah chiki potato dan mi goreng, waktu itu hari Jum'at dan di sekolah tempatku setiap hari itu diwajibkan menggunakan pakaian muslim. 

Jam istirahat aku sudah siap-siap untuk berpura-pura tidur agar temanku tidak tahu kalau aku tak berpuasa, aku pun langsung masukin kepalaku kedalam tas ransel yang besar dan mulai makan. 

Tidak sadar ternyata temanku ada yang masuk ke kelas diam-diam dan teriak, "wow... enak ya Lau makan chiki dan mie gorengnya, niat banget kepala luh masukin ke dalam tas dan makan hahaha", aku yang kepergok cengar-cengir saja dan bilang ke temanku, "iya nih enak banget karena mata dan perut gue sakit, jadi gue makanlah hehehe", temanku geleng-geleng kepala.

Di kuliah pun teman-temanku sudah pada tahu, mereka suka banget ngeledek "Lau, hari ini mata luh sakit gak? kalau sakit jangan ditahan nanti luh pingsan dan kita makan di Amigos (agak minggir got sedikit) atau di mbak yus yuk", aku pun langsung jawab "iya nih mata gue rada sakit kata nyokap nanti kalau gak kuat makan saja jangan dipaksa", dan kita pun langsung cari tempat makan favorit kita sambil temanku suka geleng-geleng kepala. 

Akhirnya semua kelakuanku selama di bulan Ramadhan ketika dewasa saat ini semua sudah aku ceritakan ke orang tuaku, ya seperti pengakuan dosa hehehe. Kenangan masa kecil di bulan Ramadhan akan selalu terukir indah di sudut hatiku, belum tentu anak-anak zaman sekarang merasakannya. 

Mengingat saat ini anak-anak zaman sekarang lebih sering asik dengan dunia mereka dengan bermain tik tok, game online dan lain-lain, mereka tidak merasakan rasanya bermain petasan, ngabuburit ala anak tahun 90an, ngejar-ngejar imamnya untuk minta tanda-tangan bahkan sampai memalsukan tanda tangan, dan jajan disaat semua orang sedang melaksankan sholat tarawih atau mendengarkan ceramah.

Ya, masa kecilku akan selalu menjadi kisah yang penuh kenangan di bulan Ramadhan sambil mengingat setiap dosa-dosa perbuatan yang sudah aku lakukan dan belajar untuk memperbaikinya. Terima kasih kompasiana yang telah memberi kesempatan untukku menuliskan beberapa kisah Nostalgia suasana Ramadhan saat masih kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun