Mohon tunggu...
LAURA BANGUN
LAURA BANGUN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya merupakan seseorang yang gmar bernyanyi dan saya sangan menyukai kuliner terutama kuliner indonesia saya merupakan seorang mahasiswa di oergutuan tinggi universitas airlangga dengan fakultas kesehatan masyarakat dan jurusan kesehatan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Stunting Pada Anak? Apakah Bahaya?

21 Agustus 2024   22:11 Diperbarui: 22 Agustus 2024   13:16 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stunting: Ancaman Berbahaya bagi Anak dan Masa Depan Generasi Indonesia

Stunting adalah kondisi kekurangan gizi kronis pada anak yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih rendah dari standar usianya. Kondisi ini menjadi masalah serius di Indonesia, mengancam kesehatan dan kualitas hidup generasi masa depan.Stunting terjadi akibat kurangnya asupan gizi yang cukup pada seribu hari pertama kehidupan anak, yang mencakup masa kehamilan hingga usia dua tahun. Faktor-faktor seperti kurangnya asupan makanan bergizi, seringnya anak menderita infeksi, serta sanitasi dan akses air bersih yang buruk berkontribusi pada meningkatnya angka stunting di Indonesia.

Dampak dari stunting tidak hanya terbatas pada fisik anak, tetapi juga mempengaruhi perkembangan otaknya. Anak yang mengalami stunting berisiko menghadapi keterlambatan perkembangan kognitif, kesulitan belajar, dan performa akademis yang rendah. Kondisi ini juga dapat mempengaruhi produktivitas mereka di masa dewasa, karena perkembangan otak yang terganggu akan berpengaruh pada kemampuan berpikir dan bekerja.Selain itu, stunting memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan anak di kemudian hari. Anak yang mengalami stunting berisiko lebih tinggi untuk menderita penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas di masa dewasa. Hal ini disebabkan oleh perubahan metabolisme yang terjadi akibat kekurangan gizi pada masa anak-anak, yang dapat berlanjut hingga mereka dewasa.

Stunting juga berdampak pada tingkat produktivitas dan daya saing suatu bangsa. Generasi yang tumbuh dengan kondisi stunting cenderung memiliki kemampuan kognitif dan fisik yang lebih rendah, sehingga berpotensi mengurangi kemampuan negara dalam bersaing di tingkat global.Oleh karena itu, penting bagi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun individu, untuk bekerja sama dalam mencegah dan menanggulangi stunting. Program-program kesehatan ibu dan anak, penyediaan gizi yang cukup, edukasi tentang pola makan sehat, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih harus menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia dan memastikan mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat dan produktif.

Mengatasi stunting bukan hanya tentang meningkatkan kesehatan anak-anak saat ini, tetapi juga tentang melindungi masa depan Indonesia. Setiap anak memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, dan mencegah stunting adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih cerah bagi seluruh bangsa.

Referensi: [Kementerian Kesehatan RI - Stunting, Ancaman Generasi Masa Depan Indonesia](https://p2ptm.kemkes.go.id/post/stunting-ancaman-generasi-masa-depan-indonesia#:~:text=Stunting%20berpotensi%20memperlambat%20perkembangan%20otak,diabetes%2C%20hipertensi%2C%20hingga%20obesitas).

https://www.alodokter.com/bayi-lahir-stunting-faktor-penyebab-dan-risiko

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun