Mohon tunggu...
Adhita Laura Nailah
Adhita Laura Nailah Mohon Tunggu... Lainnya - Siswi

suka kucing, menonton film, game

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menyikapi Perubahan Besar di Era Digital: Penyebab, Dampak, dan Solusi

27 Januari 2025   20:03 Diperbarui: 27 Januari 2025   20:03 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   

Anak SD di Era digital
Anak SD di Era digital
   Perkembangan teknologi menuju dunia digital saat ini semakin cepat. Di era digital ini, manusia secara umum mengadopsi pola hidup baru yang tidak dapat dipisahkan dari perangkat elektronik. Teknologi telah menjadi sarana yang mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan manusia. Dengan teknologi, manusia dapat dengan mudah menyelesaikan berbagai tugas dan pekerjaan. Peran penting teknologi inilah yang mengantarkan peradaban manusia ke dalam era digital.

   Era digital membawa banyak perubahan positif yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. Namun, di sisi lain, era digital juga memberikan banyak dampak negatif yang menjadi tantangan baru bagi kehidupan manusia saat ini. Tantangan dalam era digital sudah merambah ke berbagai aspek seperti politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, keamanan, dan bidang teknologi informasi itu sendiri.

   Era digital lahir dari kemunculan digitalisasi, jaringan internet, terutama dalam teknologi informasi komputer. Media baru di era digital memiliki karakteristik yang dapat dimanipulasi dan bersifat jaringan atau berbasis internet. Media massa beralih ke media baru atau internet karena adanya perubahan budaya dalam penyampaian informasi. Media pada era digital ini memudahkan masyarakat untuk menerima informasi dengan lebih cepat. Dengan adanya internet, media massa beramai-ramai berpindah haluan.

  Kemajuan teknologi digital modern membawa perubahan besar bagi dunia, munculnya berbagai jenis teknologi digital yang terus berkembang. Berbagai kalangan kini dapat dengan mudah mengakses informasi melalui banyak cara dan menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas dan teratur. Era digital juga membuat ruang privasi individu seolah hilang. Data pribadi yang tersimpan dalam sistem komputer membuat pengguna internet mudah dilacak, baik dari segi perilaku berselancar maupun hobi.

   Era digital bukanlah tentang kesiapan atau ketidaksiapan dan bukan juga pilihan, melainkan sudah menjadi konsekuensi. Teknologi akan terus berkembang seperti aliran laut yang tak henti-hentinya dalam kehidupan manusia. Maka, tidak ada pilihan lain selain menguasai dan mengendalikan teknologi dengan baik dan benar agar memberikan manfaat yang maksimal.
   

   Walaupun era digital telah menyuguhkan kenyamanan yang luar biasa, tidak semua lapisan masyarakat dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan tersebut. Banyak kelompok yang mengalami kesulitan dalam bertransition ke dunia digital, seperti masyarakat pedesaan yang belum memanfaatkan teknologi, unit usaha tradisional yang masih bergantung pada metode konvensional, serta kalangan usia lanjut yang merasa tidak akrab dengan perangkat digital. Hambatan ini tidak hanya membatasi mereka dalam mengakses peluang yang ditawarkan teknologi, tapi juga memperlebar jurang sosial dan ekonomi. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor penyebab kesulitan ini, dampak yang ditimbulkan, serta mencari solusi yang efektif untuk membantu mereka mengakses dunia digital secara lebih inklusif.

Penyebab

1. Keterbatasan pengetahuan serta akses Pendidikan

Keterbatasan dalam memperoleh pendidikan mengenai teknologi merupakan salah satu faktor utama. Di kawasan pedesaan, fasilitas pendidikan sering kali terbatas, sehingga masyarakat tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk mempelajari teknologi digital secara efektif. Banyak di antara mereka bahkan tidak akrab dengan perangkat digital seperti smartphone atau komputer.


2. Infrastruktur yang minim

Masyarakat pedesaan kerap kali menemui masalah infrastruktur seperti koneksi internet yang lemah atau bahkan tidak ada. Hal ini membuat mereka tidak dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung kehidupan sehari-hari.


3. Sikap dan pola pikir

Sebagian masyarakat, khususnya di kalangan lansia, cenderung menunjukkan sikap skeptis terhadap teknologi. Mereka merasa bahwa teknologi terlalu rumit atau tidak berhubungan dengan kehidupan mereka, sehingga enggan untuk belajar.


4. Ketimpangan sosial

Kesenjangan sosial juga berperan dalam kesulitan beradaptasi. Kelompok masyarakat yang kurang beruntung secara finansial sering kali tidak memiliki akses untuk pelatihan atau perangkat yang diperlukan. Ini memperburuk perbedaan dalam kemampuan digital antara kelompok yang lebih kaya dan yang kurang mampu.


5. Ketidakcocokan budaya dengan teknologi

Di sejumlah daerah, budaya lokal masih sangat tradisional dan kurang terbuka terhadap perubahan. Teknologi sering kali dipandang sebagai sebuah ancaman terhadap nilai-nilai budaya, sehingga proses penerimaan terhadap teknologi menjadi lebih lambat.

Dampak

1. Kesenjangan Digital
Keterbatasan akses terhadap teknologi menciptakan jurang digital yang semakin lebar. Hal ini memperburuk ketidaksetaraan sosial dan ekonomi antara mereka yang mampu memanfaatkan teknologi dan yang tidak.

2. Penurunan Daya Saing Ekonomi
Unit usaha tradisional yang tidak memanfaatkan teknologi umumnya kesulitan bersaing dengan bisnis yang telah menggunakan platform digital. Misalnya, pedagang kecil yang hanya mengandalkan cara pemasaran konvensional akan kalah saing dengan toko online yang menjangkau pasar yang lebih luas.

3. Isolasi Sosial
Para lansia yang tidak menggunakan teknologi sering merasa terasing dari dunia modern. Mereka kehilangan kesempatan untuk berkomunikasi dengan keluarga yang berada jauh atau mengakses informasi penting.

4. Tantangan dalam Kehidupan Sosial dan Budaya
Pemerosotan moral di kalangan masyarakat, terutama di kalangan remaja, menjadi salah satu tantangan signifikan akibat era digital. Pola interaksi antarindividu mengalami perubahan dengan kehadiran teknologi seperti media sosial, yang sering menggantikan interaksi langsung. Akibatnya, empati dan keterhubungan emosional antarindividu dapat menurun.

5. Ancaman terhadap Privasi
Era digital juga membawa tantangan dalam melindungi privasi. Informasi pribadi yang tersimpan dalam perangkat digital atau internet dapat dengan mudah diakses atau disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga menimbulkan risiko keamanan data.

Solusi

Mengatasi isu ini, pendidikan menjadi faktor krusial. Pemerintah seharusnya menyediakan pelatihan keterampilan digital bagi komunitas pedesaan dan pelaku usaha tradisional. Inisiatif seperti pelatihan penggunaan aplikasi pemasaran daring, pengelolaan keuangan digital, atau bahkan pemanfaatan alat sederhana seperti email harus dilaksanakan dengan berkelanjutan. Selain itu, infrastruktur teknologi seperti jaringan internet dan alat teknologi yang terjangkau perlu segera diperbaiki, terutama di daerah terpencil.

Untuk para lansia, pendekatan yang lebih personal perlu diberlakukan. Program pengenalan teknologi sederhana dengan bimbingan langsung bisa menjadi jalan keluar yang efektif. Keluarga juga berperan penting dengan memberikan dukungan dan motivasi agar mereka mencoba teknologi baru. Di samping itu, pengenalan aplikasi yang user-friendly, seperti alat untuk komunikasi video, dapat membantu mereka menjaga hubungan dengan keluarga dan komunitas.

Meningkatkan kemampuan digital di era teknologi juga memerlukan perhatian terhadap generasi muda. Orang tua penting untuk mendampingi anak-anak dalam menggunakan perangkat digital, memastikan mereka terhindar dari konten negatif, seperti permainan dengan unsur kekerasan atau akses pornografi. Model pengasuhan berbasis imun selfer dapat diterapkan dengan menanamkan nilai-nilai selektif kepada anak-anak, seperti memilih konten yang sesuai dan menyeimbangkan waktu belajar, bermain, dan beribadah. Pendidikan karakter yang berbasiskan nilai-nilai agama dan tradisi juga harus diperkuat guna membangun generasi yang kuat secara moral.

Kesimpulan

Perkembangan teknologi digital telah membawa pengaruh besar terhadap kehidupan manusia, memfasilitasi kemajuan di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, dan kebudayaan sosial. Namun, tidak semua lapisan masyarakat dapat dengan mudah beradaptasi dengan perubahan ini. Komunitas pedesaan, usaha tradisional, dan kalangan lanjut usia sering kali menghadapi kesulitan dalam memanfaatkan teknologi karena keterbatasan pengetahuan, infrastruktur yang kurang memadai, dan sikap skeptis terhadap teknologi. Konsekuensinya sangat signifikan, menciptakan kesenjangan digital yang memperburuk ketidaksetaraan sosial dan ekonomi, mengisolasi kelompok tertentu, serta menimbulkan tantangan sosial dan privasi.

Untuk mengatasi tantangan ini, solusi yang efektif adalah dengan meningkatkan pendidikan digital, memperbaiki infrastruktur teknologi, dan menyediakan pelatihan serta pembinaan yang inklusif, terutama bagi masyarakat yang mengalami kesulitan mengakses teknologi. Pendekatan yang lebih personal bagi lanjut usia, serta perhatian khusus terhadap generasi muda dalam menggunakan teknologi secara bijak, juga sangat penting. Dengan demikian, upaya kolektif untuk meningkatkan kemampuan digital dapat membantu menjembatani kesenjangan dan memaksimalkan potensi teknologi bagi seluruh lapisan masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun