Mohon tunggu...
Laura Siahainenia
Laura Siahainenia Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen dan Peneliti pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura

Sangat berminat pada issue sumberdaya hayati dan dinamikanya

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Karaka: Komoditi Laut Potensial Kepulauan Aru

18 Oktober 2024   02:37 Diperbarui: 18 Oktober 2024   12:16 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Tobby dan karaka laut (Foto milik N.T. Natasian)
Pak Tobby dan karaka laut (Foto milik N.T. Natasian)

Dalam obrolan kami dengan seorang alumni Program Studi Magister Manajemen Sumberdaya Kelautan dan Pulau-Pulau Kecil, Pascasarjana Universitas Pattimura, yang juga melakoni usaha pengepul karaka, udang dan lobster di Kota Dobo, Ibukota Kabupaten Kepulauan Aru, Nataniel Thobias Natasian, lelaki kelahiran Ngaiguli 41 tahun lalu, kami dapat merasakan semangat dan antusiasme beliau untuk memanfaatkan sumberdaya hayati perairan laut Kabupaten Kepulauan Aru, yang luar biasa potensial ini secara berkelanjutan.

Menurut sosok bersahaja, supel dan cerdas ini, kegiatan penangkapan karaka oleh nelayan, yang kemudian dijual ke pengepul  telah berlangsung cukup lama, yaitu sekitar 15 tahun yang lalu, namun hingga kini potensinya di alam masih banyak tersedia. Meskipun demikian Pak Tobby, begitu sapaan kami kepada beliau,  menyimpan kekuatiran bahwa jika tidak dikelola secara benar, maka suatu saat produksi karaka Kabupaten Kepulauan Aru dapat mengalami penurunan.

Menurutnya tidaklah mengherankan jika saat ini potensi karaka darat dan karaka laut ditemukan menyebar hampir pada semua wilayah di Kabupaten Kepulauan Aru, karena lingkungan perairan hutan mangrove dan padang lamun masih sangat mendukung.

Namun ada pekerjaan rumah terbesar bagi kita yaitu instansi terkait harus banyak melakukan sosialisasi kepada masyarakat, terutama nelayan dan pengepul selaku pelaku utama agar selektif terhadap ukuran dan status reproduksi karaka hasil tangkap nelayan, yang kemudian dibeli oleh pengepul.

Beliau berharap nelayan hanya menangkap karaka yang berukuran tertentu saja. Diluar ukuran yang dibolehkan, harus dikembalikan lagi ke alam. Demikianpun pengepul hanya boleh membeli karaka sesuai aturan yang berlaku.

Menurutnya kegiatan survey yang kami lakukan sangat penting, dan berharap hasil survey ini dapat menjadi data dasar bagi rumusan kebijakan pengelolaan sumberdaya karaka dan habitatnya di Kabupaten Kepulauan Aru.

Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun