Pola hidup dan tingkah laku kepiting biola menyebabkan organisme ini memiliki peranan ekologis penting bagi ekosistem mangrove secara umum maupun bagi organisme penghuni ekosistem mangrove secara khusus. Beberapa peranan ekologis kepiting biola antara lain:
- Sebagai komponen rantai makanan
Kepiting biola merupakan pemakan detritus mangrove sehingga turut menjaga kelangsungan rantai makanan dengan cara menghubungkan satu komponen dengan komponen lainnya dan menjamin kelangsungan siklus nitrogen pada ekosistem mangrove.Â
Detritus yang mengandung zat hara dikonsumsi oleh kepiting biola dan kemudian menghasilkan buangan yang dapat dimanfaatkan kembali untuk meningkatkan kesuburan perairan.
- Sebagai organisme dekomposerÂ
Melalui capit yang kuat dan tajam, kepiting biola mampu menghancurkan serasah mangrove menjadi komponen lebih kecil, sehingga mampu mempercepat proses penguraian serasah. Proses penguraian oleh kepiting biola dapat membantu kerja organisme pengurai, sehingga mereduksi pemanfaatan oksigen di perairan.
- Membantu proses oksigenisasi lapisan substrat terdalamÂ
Tingkah laku menggali liang bioturbasi untuk berlindung dan bereproduksi secara tidak langsung menciptakan media aliran oksigen ke bagian lapisan dalam substrat, sehingga dapat memasok oksigen untuk meningkatkan aerasi substrat.Â
Kondisi tersebut selanjutnya berkontribusi terhadap kelimpahan mikrorganisme aerobik yang akan mengoksidasi bahan organik, sehingga meningkatkan kesuburan perairan bagi pertumbuhan vegetasi.
- Mereduksi akumulasi mineralÂ
Tingkah laku menggali dengan cara mengangkut substrat dari lapisan dalam ke permukaan akan mereduksi akumulasi bahan anorganik pada bagian dalam lapisan substrat, yang kemudian akan mengalami perombakan dengan bantuan oksigen yang cukup banyak tersedia pada permukaan substrat. Dengan demikian kepiting biola berperan penting dalam proses daur ulang zat hara.
- Mempengaruhi kehadiran dan kelimpahan organisme mieobentos
Kontribusi liang bioturbasi kepiting biola terhadap pasokan oksigen dan oksidasi bahan organik pada lapisan terdalam substrat turut mempengaruhi kehadiran organisme kecil (mieobentos), diantaranya polychaeta, pelicypoda, copepod, ostracoda, nematode, foraminifera, tubelaria dll., yang juga berperan sebagai komponen rantai makanan bentik, pendaur ulang zat hara, pengurai, dan produsen primer, selain meningkatkan keanekaragaman hayati.
Penjelasan di atas telah memberikan gambaran tentang pentingnya ekosistem mangrove yang menjadi habitat bagi kepiting biola Uca spp. yang meskipun secara ekonomi belum optimal dimanfaatkan oleh masyarakat, namun memiliki peran ekologis yang sangat besar bagi ekosistem mangrove di Teluk Ambon.Â
Dengan demikian populasi kepiting biola dan ekosistem mangrove sebagai habitat alaminya perlu dikelola agar lestari dan berkelanjutan.