Mohon tunggu...
Laura Aryani
Laura Aryani Mohon Tunggu... -

Murid dari sekolah kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Palsukah Bukti Ketidak-China-an Jokowi ?

19 Mei 2014   20:50 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:22 938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas telah memuat klarifikasi PDIP terhadap kampanya negatif terhadap Jokowi perihal apakah Jokowi keturunan China atau bukan. Klarifikasi tersebut dimuat di sini.

Bagi saya tidak masalah Jokowi itu keturunan Cina, Asli Cina atau Asli Jawa meskipun saya asli Jawa. Saya sudah keluar dari batas2 rasial dan primordial. Isu-isu yang muncul bahwa Jokowi keturunan China tidaklah menarik bagi saya, selain hanya sekedar ingin tahu saja tidak lebih. Namun reaksi2 yang berlebihan dari Jokowi/PDIP/Jasmev/yang mendukung Jokowi menjadikan isu ini lebih menarik.

[caption id="attachment_336909" align="alignnone" width="576" caption="https://www.facebook.com/photo.php?fbid=644427492303277&set=p.644427492303277&type=1&theater"][/caption]

[caption id="attachment_336910" align="alignnone" width="499" caption="https://www.facebook.com/DPP.PDI.Perjuangan/photos/a.134979608478.111409.39253583478/10152126765428479/?type=1&theater"]

1400482132737191489
1400482132737191489
[/caption]

Apa masalahnya jika Jokowi keturunan China (atau sebaliknya) ? tidak akan berpengaruh terhadap kinerja atau kualitas dirinya. Orang yang cerdas akan mendiskusikan masalah pemimpin ini dengan diskusi cerdas dan berbobot seperti mentalitas: kejujuran, keberanian, dsb atau visi/misi dalam membangun Indonesia kedepan, atau track record kerja sang calon pemimpin.

Di Kompasiana saja, bertebaran tulisan yang memuat perihal surat nikah Jokowi. Saya melihat tulisan2 yang banyak membantah dan meluruskan adalah tulisan2 para pendukung Jokowi. Sangat mengherankan bagi saya, mengapa para pendukung Jokowi utamanya Jasmev lebih tertarik kepada urusan remeh temeh seperti asal usul Jokowi. Terus terang saya tertarik dan menulis tentang asal usul Jokowi justru karena pembelaan terhadap masalah ini yang berlebihan dari para pendukungnya.

Kalau kita melihat dari klarifikasi para pendukung Jokowi ada beberapa yang cukup meragukan :

1.Bukti Jokowi bukan China adalah dari Surat Nikah bukan Akte kelahiran

Untuk membuktikan otentiknya seorang keturunan siapa biasanya ada pada surat Akte Kelahiran bukan surat nikah, karena surat nikah itu bisa dibuat HANYA berdasarkan KTP. Sedangkan KTP bisa dibuat walaupun orangnya sudah berganti nama atau identitas lainnya. Apalagi sangat mudah memalsukan KTP

2.Surat Nikahpun discan dari foto copy bukan Asli

Jaman canggih seperti ini mengapa masih menggunakan fotocopy yang dis can ? alangkah lebih mantap karena proses fotocopy itu sangat membuka peluang untuk proses pengeditan.Buka asli, difoto copy, scan, edit, print, foto copy, scan maka sangat terlihat sedikit sekali jejak2 pengeditannya

3.Kualitas Fotocopy yang jadi bahan scan juga bukan yang kualitas baik

Apalagi fotocopy itu terlihat bukan kualitas fotocopy yang sangat baik, ini lebih2 lagi membuka peluang untuk diedit menggunakan komputer.

4.Format Surat nikah sudah seperti format sekarang

Format surat nikah yang ada pada Jokowi seperti format nikah sekarang, mungkin memang terjadi perubahan pada tahun 1980an kemudian menjadi standar sampai sekarang. Walaupun kalau main duga2 bisa saja minta surat nikah baru yang kosong kemudian menyalin beberapa data kedalamnya sehingga menghapus jejak.

Kalau Obama bisa menunjukkan Akte Kelahirannya yang asli untuk membantah isu yang berkembang bahwa dirinya adalah muslim dan bukan asli Amerika, mengapa Jokowi hanya bisa menunjukkan surat fotocopyan yang melalui proses scan dan photoshop* ?

*=ada yang membuktikan bahwa fotocopy surat nikah jokowi itu hasil editan : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10152551382307573&set=a.226126842572.162082.752707572&type=1&theater

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun