Mohon tunggu...
LAUKHIM MAHFUD FAUZI
LAUKHIM MAHFUD FAUZI Mohon Tunggu... Guru - SMKN 1_LUMAJANG

BISMILLAH.......

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Wawasan Kebangsaan Global Kelas 004 PPG Daljab Tahun 2023 Universitas Negeri Malang

31 Januari 2024   22:05 Diperbarui: 1 Februari 2024   09:03 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelajahi Batas, Tantangan & Transformasi Pendidikan: Ulasan Pengalaman Mengikuti Pembelajaran Wawasan Kebangsaan Global.

Kelas 004 PPG Dalam Jabatan Kategori 1 Angkatan 3 Tahun 2023-Universitas Negeri Malang.

Dosen Pemateri:

(1) Dra. Ella Faridati Zen, M.Pd.

(2) Dr. Zamroni, S.Psi, M.Pd.

>>>>>

Pengalaman mengikuti pembelajaran wawasan kebangsaan global menjadi perjalanan pendidikan yang tidak hanya menghadirkan pengetahuan baru tetapi juga mengubah pandangan dan pemikiran. Dari awal program, kegiatan orientasi yang intensif membuka mata mahasiswa kelas 004 PPG Dalam Jabatan terhadap kompleksitas isu-isu global yang akan kita telusuri. Dosen memfailitasi dengan sangat baik dan kami dipersiapkan untuk memasuki dunia yang lebih luas, dengan kesadaran bahwa pembelajaran ini akan memerlukan pemahaman mendalam tentang keberagaman budaya dan tantangan bersama yang dihadapi oleh masyarakat global yang perlu disiapkan oleh pendidik.

Dalam setiap diskusi virtual, kita tidak hanya menyentuh permukaan isu-isu global, tetapi juga menjelajahi lapisan terdalamnya. Dosen pemateri yang berkompeten membimbing kami untuk memahami dampak perubahan iklim, konflik internasional, dan ketidaksetaraan global. Sesi ini bukan sekadar pemberian informasi, melainkan panggilan untuk merenung dan berkontribusi secara aktif dalam mencari solusi tranformasi pendidikan.

Keragaman bukan menjadi suatu perpecahan. Keragaman merupakan salah satu keunikan yang wajib dirayakan. Sebagai calon guru yang profesional, hendaknya kita dapat menjadi jembatan bagi peserta didik kita nantinya untuk mengesampingkan keberagaman dan menjadikan senjata agar tercipta sebuah persatuan. Indonesia kaya akan budaya yang beragam, setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda beda. Oleh sebab itu, perlu adanya toleransi dan saling menghargai perbedaan tersebut. Melalui diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Malang, memberikan gambaran dan pandangan bagi kita calon guru profesional untuk mengembangkan kecakapan diri menjadi pribadi yang berwawasan luas dalam kehidupan bermasyarakat. Diklat dilaksanakan secara Online Pada hari Minggu 28 Januari 2024, kelas Bimbimgan Konseling 004 melalui Google meet yang wajib di ikuti seluruh mahasiswa yang sedang menempuh Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan gelombang 3 Tahun 2023. Sebelum kegiatan berlangsung mahasiswa di wajibkan mengikuti pretes terlebih dahulu. Pretes di lakukan dengan tujuan untuk menguji pemahaman awal mahasiswa tentang wawasan kebhinekaan global kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama dengan dosen  pemateri pengampu yaitu Dra. Ella Faridati Zen, M.Pd. dan Dr. Zamroni, S.Psi, M.Pd.  mulai pukul 07.00 hingga pukul 16.30 Waktu Indonesia Barat (WIB).

Diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG)membahas 5 Topik materi pokok yang begitu menarik yaitu kebinekaan Global, kebhinekaan nasional, kebinekaan dalam skala personal , kebinekaan dalam skala sekolah, menjadi sekolah damai. 

Dokpri
Dokpri

Pada topik ke-1 mahasiswa belajar Kebihinekaan Global (Dunia yang Bewarna). Kebhinekaan global adalah landasan yang vital dalam masyarakat dunia yang semakin terhubung. Konsep ini tidak sekadar menyoroti perbedaan antara budaya, agama, bahasa, dan tradisi, tetapi lebih pada pengakuan, penghormatan, dan penerimaan akan keanekaragaman sebagai kekuatan yang mempersatukan manusia. Dalam konteks global saat ini, kebhinekaan memiliki peran penting dalam memajukan perdamaian, memperluas pemahaman lintas budaya, dan mendorong kolaborasi yang menghasilkan inovasi. Salah satu aspek penting dari kebhinekaan global adalah toleransi. Menghormati perbedaan tidak hanya berarti menerima keberagaman budaya, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berdampingan tanpa konflik. Ini membutuhkan kesadaran untuk menghargai pandangan, keyakinan, dan praktik lain, bahkan jika mereka berbeda dengan yang kita miliki.

Dokpri
Dokpri

Pengalaman yang kami dapatkan pada topik ke-2  mahasiswa mendiskusikan mengenai topik Kebinekaan Nasional  (Negeri penuh Harmoni). Kebinekaan nasional merupakan landasan penting dalam memahami dan mewujudkan kesatuan di tengah keberagaman yang dimiliki suatu negara. Konsep ini bukan hanya sekadar pengakuan terhadap perbedaan budaya, adat, agama, dan bahasa di dalam satu negara, tetapi lebih pada bagaimana menggabungkan keberagaman ini ke dalam satu identitas nasional yang kuat dan inklusif. Di tengah-tengah tantangan global dan keberagaman yang semakin berkembang, menjaga kebinekaan nasional menjadi kunci untuk memelihara keharmonisan dan identitas bersama suatu bangsa. Satu dari prinsip utama kebinekaan nasional adalah menghormati dan mengakui keberagaman sebagai aset.

Sebagai pendidik yang dituntut untuk meningkatkan keprofesional dalam mendidik generasi muda, kami mahasiswa kelas 004 pada topik ke-3 belajar Menerapkan Kebinekaan dalam Skala Personal  (Damai Mulai dari Diri). Kebinekaan dalam skala personal adalah landasan untuk memahami, menghormati, dan merangkul perbedaan dalam lingkup individu. Ini melampaui sekadar pengakuan akan perbedaan budaya, pandangan, atau latar belakang, lebih pada bagaimana seseorang mengintegrasikan keberagaman ini ke dalam kehidupan pribadi mereka. Keanekaragaman dalam diri seseorang bisa meliputi banyak aspek, seperti pandangan politik, keyakinan agama, keberagaman budaya, preferensi personal, dan banyak lagi. Menerapkan kebinekaan pada skala pribadi melibatkan kemampuan untuk menghargai, menerima, dan memelihara keseimbangan dalam perbedaan tersebut. Menciptakan lingkungan yang inklusif di sekitar kita adalah suatu bentuk menerapkan kebinekaan dalam skala personal.

Berikutnya pada topik ke-4 Keragaman di Sekolahku (Sekolahku yang Bhineka) kami belajar mengidentifikasi keberagaman yang terdapat di berbagai sekolah untuk kita kaji bersama. Sekolah adalah lingkungan yang ideal untuk menerapkan dan mempromosikan kebinekaan. Di sinilah anak-anak dan remaja menghabiskan waktu yang signifikan, belajar tidak hanya dalam hal akademis, tetapi juga dalam memahami nilai-nilai inklusifitas, toleransi, dan menghargai perbedaan. Mewujudkan kebinekaan dalam skala sekolah memainkan peran penting dalam membentuk individu yang mampu berinteraksi dengan dunia yang semakin beragam. Pentingnya kebinekaan dalam konteks pendidikan adalah untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan, memahami, dan menghormati keanekaragaman

Dokpri
Dokpri

Sebagai Lembaga Pendidikan formal, sekolah bukan hanya tempat untuk mengajarkan pelajaran akademis, tetapi juga sebagai laboratorium sosial di mana anak-anak dan remaja tumbuh dan belajar tentang kehidupan, interaksi sosial, serta nilai-nilai yang mendasari masyarakat. Melalui topik ke-5 Menciptakan Lingkungan Pendidikan Damai (Sekolahku yang Damai) mahasiswa berkesempatan melakukan evalusi mengenai peran pendidik sebagai daya dukung dalam menciptakan sekolah yang damai sehingga peran pendidik memliki fungsi yang tepat memfasilitasi peserta didik mendapat suasana aman dan iklusif. Kami didorong oleh dosen untuk melakukan analisis ancaman, kerentanan dan kapasitas untuk mewujudkan sekolah yg damai. Ini dilakukan agar  sekolah dapat menekan resiko sehingga program sekolah yang damai dapat terlaksana.

Pengalaman berharga dari kegiatan diklat ini yakni kami sadar bahwa keberagaman bukanlah untuk saling memisahkan, tetapi untuk saling memberi warna dan melengkapi kekurangan satu sama lain. Keberagaman adalah potensi kekayaan dari sekolah yang harus terfasilitasi dengan penuh kesadaran dan tolernasi. Berbagi rasa adalah jembatan untuk mengenali, memahami, dan akhirnya tumbuhlah rasa empati, kasih sayang serta sikap toleransi didunia yang penuh keberagaman ini.

Dengan bertambahnya wawasan dan pengalaman dari giat diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) mahasiswa mampu mentransformasikan aktivitas kebhinekaan di sekolah masing-masing.  Aktivitas yang disusun untuk peserta didik diharapkan berdampak pada terjadinya perubahan profil peserta didik:

  • Toleransi dan Penghargaan terhadap Keberagaman.
  • Peserta didik diharapkan dapat menerima dan menghargai perbedaan dalam segala bentuk, termasuk perbedaan suku, agama, ras, budaya, gender, dan latar belakang sosial ekonomi. Mereka seharusnya memiliki kemampuan untuk melihat keberagaman sebagai kekayaan dan sumber daya positif.
  • Kemampuan Berkomunikasi Antarbudaya.
  • Peserta didik diharapkan memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Ini mencakup kemampuan mendengarkan dengan penuh perhatian, bertukar pendapat dengan terbuka, dan mengatasi potensi konflik dengan cara yang konstruktif sehingga terjalin keharmonisan.
  • Kemampuan Berpikir Kritis terhadap Stereotip dan Prasangka. Peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi dan menantang stereotip serta prasangka yang mungkin muncul dalam masyarakat agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir kritis untuk tidak terjebak dalam pandangan sempit dan diskriminatif.
  • Kemampuan Berkolaborasi.
  • Peserta didik diharapkan mampu bekerja sama dalam kelompok yang terdiri dari individu-individu dengan latar belakang yang berbeda. Sehingga peserta didik memiliki keterampilan kolaborasi yang baik dan mampu mencapai tujuan bersama dengan menghormati kontribusi setiap anggota.
  • Pemahaman terhadap Isu-isu Global dan Multikultural.
  • Peserta didik diharapkan memiliki pemahaman yang luas tentang isu-isu global dan multikultural agar dapat membuka diri secara luas dan mampu mengenali dampaknya terhadap masyarakat global.
  • Sikap Terbuka terhadap Pembelajaran Seumur Hidup
  • Peserta didik diharapkan memiliki sikap terbuka terhadap pembelajaran seumur hidup, termasuk pemahaman dan adaptasi terhadap perubahan budaya dan sosial yang terus-menerus terjadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun