Proses manusia memang sangat panjang, mulai dari janin dalam perut hingga tua dan juga meninggal. Anak merupakan tahapan semua manusia dimana pada proses tersebut mereka mencari ilmu dan berbagai informasi terkait hal yang baru mereka kenal disekitarnya.Â
Proses anak sendiri sudah di bagian beberapa tahap agar mempermudah dan memperjelas serta mengelompokkan karakter, sifat, cara belajar hingga cara mendidiknya. Pola pengasuhan orang tua itu berbagai macam seperti diantaranya pola pengasuhan dalam negeri maupun luar negeri.Â
Kebanyakan orang masih bertanya-tanya perbedaan dari mengasuh dan mendidik itu apa ? mengasuh itu proses interaksi antara orang tua dan anak dalam mendukung perkembangan fisik, emosi, sosial, intelektual, dan spiritual sejak anak dalam kandungan sampai dewasa. Sedangkan mendidik itu membesarkan seorang anak, dengan kata lain bukanlah suatu pekerjaan melainkan sebuah investasi berharga masa depan bagi anak juga bagi kita orang tuanya.
Nah, mengasuh anak di bawah usia enam tahun itu susah-susah gampang loh. Bagi para orang tua yang tidak menegtahuinya akan salah untuk memberikan pola asuhnya terhadap anak. Jadi langkah apa saja yang harus diketahui oleh orang tua agar orang tua bisa mengetahui cara mengasuh anak di bawah enam tahun itu bagaimana ?Â
Pertama lihat kebutuhan utamanya. Anak yang berusia di bawah enam tahun belum bisa menentukan apakah kebutuhan utama atau prioritas mereka, maka orang tua diharuskan menyiapkan. Namun, bukan berarti harus selalu dimanjakan. Maksudnya, anak usia di bawah enam tahun harus bisa melihat minimal kebutuhan sederhana seperti makan mengambil sendok dan hal lainnya.Â
Kedua memberikan waktu istirahat, ketiga ilmu agama yang penting. Jadi anak juga harus diajarkan nilai, moral, dan agamanya. Hal tersebut penting sebab ketika anak sudah menginjak usia dewasa anak juga perlu pemahaman khusus tentang agama agar anak bisa mengetahui perbuatan baik dan buruk.
Keempat etika merupakan hal yang utama sebab etika bisa menjadi identitas secara tidak langsung, kelima bersosialisasi. Anak mempunyai wawasan yang luas, ketika anak diajarkan untuk bersosialisasi anak akan  mengenal, mengetahui, dan juga bertemu dengan orang lain. Selain itu biarkan anak untuk bermain dengan teman sebayanya, tentunya dengan pengawasan yang intensif.
Anak itu merupakan makhluk yang unik dan menggemaskan. Karena pada dasarnya anak itu selalu jujur perkataannya. Seperti saya bertanya dengan adik saya yang bernama Mahira "dek, kakak sama mama cantikan siapa ?" dia menjawab "cantikan kakak" saya pun bertanya kembali "lohhh, kok bisa cantikan kakak emang mama gak cantik ta dek?" dia menjawab "mama cantik juga kak, tapi mama cantik itu kalau mama dandan kalau gak dandan jelek" saya pun tertawa terbahak-bahak.Â
Nah dari situ sifat kepolosan dari anak yang dia itu belum mengetahui apa-apa dan berkata jujur pemikirannya masih egosentris serta memikirkan dirinya sendiri. Seolah-olah anak itu ingin mengekspresikan bentuk penjiwaannya, komentar serta penilaiannya terhadap orang yang dilihatnya.
Kembali lagi ke pola pengasuhan. Gaya mendidik anak baik ala barat maupun timur keduanya efektif diterapkan untuk mendidik serta mengembangkan potensi anak.Â
Gaya mendidik anak ala orang tua barat didasari oleh pemahaman yang sudah tumbuh mendarah daging dan membudaya sejak anak tumbuh besar dalam keluarga. Sedangkan, gaya mendidik anak ala orang tua di timur menemukan motivasi tersebut dari didikan orang tuanya.Â
Jika di Asia, anak-anak mempelajari nilai-nilai saling ketergantungan antara orang tua dan anaknya. Sangat berbeda dengan orang tua di barat cenderung menekankan bahwa seseorang seharusnya mandiri terutama dari ibunya.
Bahwasannya saling ketergantungan dapat menjadi faktor yang memotivasi anak. Namun, yang terpenting adalah kemampuan  anak dalam memahami budaya yang beragam dan cara mereka menafsirkan diri dan hubungannya dengan orang lain.
Jadi sebenarnya itu lebih gampangnya begini, sebenarnya pola asuh yang diterapkan terhadap orang tua sama saja hanya yang mebedakan ketertarikannya menyikapi pola asuh itu seperti apa cara mereka mengubah pola pemahaman mereka tentang pengasuhan terhadap anak. Seperti halnya "Orang Barat  cenderung menekankan bahwa seseorang seharusnya mandiri terutama dari ibunya" dan "Orang Timur: anak-anak mempelajari nilai-nilai saling ketergantungan antara orang tua dan anaknya".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI