Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini

13 Februari 2018   14:23 Diperbarui: 13 Februari 2018   14:32 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada masa usia dini anak mengalami yang namanya masa keemasan atau yang biasa disebut dengan sebuah istilah THE GOLDEN AGE. Apa sih "the golden age" itu? Yaitu sebuah masa yang merupakan masa dimana anak mulai peka/sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Anak mempunyai masa kepekaan yang berbeda-beda yang mana mereka memiliki masa kepekaan yang khas identik dengan dirinya sendiri seiring dengan laju pertumbuhan dan perkembangan anak secara individual.

Masa peka adalah masa terjadinya kematangan fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan di sekitarnya. Masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif pada anak, motorik, bahasa, emosional agama dan moral.

Di berbagai kalangan lingkungan masyarakat mereka-mereka semua juga mempunyai anak. Anak kalau sedang melakukan kesalahan jangan dibentak apalagi di marahi sebab hal itu akan membuat anak mudah mengingat suatu hal kejadian yang pernah dialaminya ketika dia sedang dimarahi dan melakukan kesalahan. Semisal, anak sedang membantu ibunya mengangkat atau membawakan sebuah barang-barang yang sekiranya dia bawa ringan tetapi di tengah perjalanan barang yang di bawa si anak jatuh kemudian ibunya marah. 

Nah, hal ini jutru memicu serta menimbulkan daya ingat anak ketika di marahi. Ketika anak sudah beranjak dewasa anak akan selalu teringat dengan masa kecilnya yang ketika waktu kecilnya sering dimarahi dan hal itu menujukkan bahwa si anak merasa bahwa orang tuanya tidak memberikan kasih sayang terhadapnya. Pernah dengar kenapa orang tua tidak boleh bertengkar di hadapan anak. 

Sebab apa? Nah, di pembahasan ini sudah saya jelaskan perbedaan orang tua yang selalu memarahi anaknya dan orang tua yang sering bertengkar di hadapan anaknya, perbedaannya sama. Bahwa daya ingat anak mudah kuat serta daya pikirnya mudah mengingat itu penyebabnya yang akan memicu anak dan di usia anak yang sudah tumbuh dewasa bahwa orang tua setiap kali marah-marah membuat anak semakin tidak terkontrol dengan sendirinya dan membuat anak depresi dikarenakan pertengkaran orang tua yang sering terjadi di hadapan anak. 

Bahwa hal tersebut akan membuat anak jadi merasa dia tertekan dan kurang kasih sayang. Inti dari sebuah bahasan yang saya buat jangan lah memarahi anak dan janganlah orang tua bertengkar ketika di hadapan anak.

Tahap-tahap perkembangan kognitif bagaimana manusia melalui proses perkembangannya dari bayi hingga tua belajar menjadi pemikir yang lebih canggih.

1. Tahap Sensori Motorik, yaitu :

Pada tahap ini bayi baru lahir hingga usia 2 tahun menggunakan pancra indranya untuk mulai mengenal dunia. Mulai dari meraba, mendengar, melihat, dan sebagainya.

2. Tahap Praoperasioanal, yaitu :

Dimana anak usia 2-7 tahun mulai dapat menjelaskan sesuatu melalui kata-kata dan gambar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun