Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Melatih Anak Terampil Menulis

12 September 2017   22:43 Diperbarui: 12 September 2017   23:23 1340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemampuan menulis anak perlu diasah sejak dini. Karena dengan kemampuannya menulis dapat menunjang kegiatan belajar anak di sekolah. Menurut Jan. Z Olsen, pencetus program dan buku Hardwriting Without Tears, anak yang bisa menulis dengan baik memiliki kelebihan yaitu dia mampu mengekspresikan pendapatnya di atas kertas. Oleh karena itu kemampuan pra tulis perlu dibimbing dan dikembangkan ketika dia mau masuk sekolah. Ada juga manfaat menulis bagi anak, apa saja manfaatnya? Yaitu sebagai media penyaluran emosi, ekspresi diri, belajar opini, melatih kesabaran dan juga mengasah komitmen anak. 

Seperti halnya menggambar, menulis juga bisa sebagai kreatifitas dan juga imajinasi. Sebab dunia sekolah tidak terlepas dari kegiatan menulis. Tidak hanya itu, menulis juga bisa membantu anak mengomunikasikan hal-hal yang sulit dia utarakan secara lisan. Dengan berlatih menulis anak dapat mengasah kemampuannya untuk  bisa memecahkan suatu masalah dan mengambil kesimpulan. Cara mengasah kemampuan menulis anak yang perlu dipahami orang tua bahwa menulis itu keterampilan bukan ilmu, jadi untuk mencetak menulis menjadi tangguh diperlukan sebuah latihan. 

Adapun cara latihannya dibangun dengan cara budaya menulis. Membiasakan anak menulis tidak memerlukan waktu yang amat panjang asalkan rutin dilakukannya. Menciptakan contoh, anak merupakan peniru ulung, biasanya anak mencontoh orang tuanya. Sama halnya dengan sebuah contoh kebaikan serta keburukan. Anak tidak diharuskan untuk meniru contoh yang buruk akan tetapi yang menyababkan anak meniru contoh yang buruk itu didapatkan dari sesuatu yang telah mengajarinya tentang sebuah keburukan, jadi anak terpengaruh dengan contoh yang menimbulkan arti sebuah contoh keburukan itu yang telah dicontohnya. 

Apabila orang tua menjadi role model yang baik dalam hal menulis maka akan lebih mudah untuk meminta anak melakukan hal serupa. Selain itu juga memperkenalkan anak pada buku hasil karya para penulis cilik juga dapat memotivasinya untuk ikut menulis. Dengan mengenalkan aneka jenis buku pada anak dan budaya penulisan anak dapat mengeksplorasi lebih banyak hal tentang kepenulisan. Jika orang tua ingin melatih anak terampil untuk menulis maka suatu hal yang bagus serta bermanfaat bagi anak itu sendiri yaitu aktif mengikutkan anak dalam komunitas yang sesuai. 

Yaitu rajin menyertakan anak dalam berbagai komunitas penulis cilik, komunitas bercerita, aneka wharsapp menulis, juga berbagai kompetisi merangsang anak untuk aktif berkarya. Orang tua dalam hal membelajari anak harus bisa menggunakan cara yang ekstra sabar, tidak hanya itu orang tua juga harus menggunakan cara yang menyenangkan agar tidak membuat anak cepat bosan, kemudian membelajari anak dilakukan dimana saja, tidak di tempat yang resmi melainkan membelajari anak di sela-sela ketika anak sedang bermain. Misalnya saat pergi ke pantai orang tua dapat mengajak anaknya untuk menulis di pasir. 

Jangan terlalu memaksa anak, anak diajarkan tahap belajar bukan dengan cara paksaan melainkan dengan cara dia menginginkan kamauannya sendiri. Kemudian anak sering diajak komunikasi. Anak-anak yang sering diajak komunikasi dengan orang-orang sekitarnya akan mempunyai perbendaharaan kata yang melimpah. Hal tersebut merupakan perbekalan awal untuk mengajari anak agar cepat bisa menulis. Kemudian latih anak untuk memegang alat tulis, untuk mengembangkan sebuah kemampuannya menulis, anak dilatih terlebih dahulu yaitu mengenalkan alat tulis agar dia bisa mengerti dan juga memahami. 

Ketika sudah mengenali alat tulis  maka akan lebih mudah untuk dia bisa menulis. Mencoret-coret, suatu hal yang tidak asing bagi anak-anak, itu merupakan awal serta langkah dimana anak itu berkeinginan cara menulis itu bagaimana nantinya dan juga seperti apa, serta merangsang keseimbangan otak dengan tangannya. Menebalkan gambar, orang tua memberikan pilihan kepada anak gambar mana yang dia suka untuk ditebalkan kepada gambaran itu. 

Menebalkan serta menguhubungkan garis putus-putus, orang tua menyediakan garis putus-putus kemudian orang tua menyuruh anak untuk menebalkan garis tersebut dan menghubungkan garis tersebut pada tiap-tiap garis. Selain dapat memperpanjang pra tulis balita, mewarnai gambar juga bisa menjadi media kreatifitasnya. 

Meniru bentuk, menjiplak, labirin (maze) mengajak anak memecahkan gambar labirin dapat melatih saraf motoriknya dalam memegang alat tulis serta mengasah kemampuan pra tulis, pemecahan masalah dan konsentrasi. Mengenalkan huruf, orang tua dapat menunjukkan gambar pada anak beserta namanya. 

Misal gambar kucing, dibagian bawahnya tertulis tulisan "kucing", kemudian orang tua dapat menunjukkan gambar tersebut pada anak sambil mengatakan "ini kucing" lakukan secara berulang dengan gambar beraneka ragam. Ajarkan suatu pembelajaran yang berarti serta bermanfaat untuk si kecil agar nanti ketika dewasa dia akan mengetahui banyak hal yang didapatkan ketika dia mengalami masa waktu kecilnya yaitu mengalami masa-masa golden age. Setiap orang tua bagaikan malaikat yang selalu memahami anaknya. Jadilah orang tua yang membahagiakan untuk anak-anaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun