Mohon tunggu...
Humaniora

Jangan Paksa Aku Mama

3 April 2017   21:33 Diperbarui: 29 November 2017   21:55 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang anak berhak menentukan pilihannya sendiri yang sedang diinginkannya. Setiap orang tua hendaknya jangan menekankan keinginan yang orang tua inginkan terhadap si anak, sedangkan si anak tidak menginginkan apa yang dia inginkan, sehingga tentu saja anak menolak keinginan orang tuanya. Kalau orang tua tetap saja menginginkan apa yang orang tua inginkan untuk agar si anak mau dan menginginkan keinginan orang tua tetapi si anak tidak mau, orang tua memaksakan kehendaknya sendiri itu membuat anak malah merasa menjadi paksaan dan membuat anak terbebani oleh keinginan dari orang tua maupun paksaan dari orang tua. 

Biarlah anak memilah dan  memilih sendiri pilihan yang disukainya. misalnya ketika anak ingin membeli balon, anak menginginkan balon berbentuk bunga sedangkan orang tua menginginkan anaknya untuk memilih balon berbentuk kupu-kupu. Dari cara inilah orang tua salah menyikapi anak, anak hendaknya diajarkan mulai dini untuk bisa mandiri seperti mandiri dalam memilah dan memilih sesuatu serta mandiri dalam belajar. 

Sementara itu guru TK, guru TK hanya membimbing murid-muridnya untuk bermain tidak pernah merasakan kegelisahan. Setiap pergi hingga pulang sekolah mereka selalu gembira, ceria dan bahagia. Anak tidak henti-hentinya memuji kehebatan ibu gurunya di kelas. Misalnya, ibu guru pandai bercerita, ibu guru pandai bernyanyi, ibu guru baik hati, ibu guru juga cantik, dan setumpuk pujian lainnya. Meskipun di sekolah anak tampak lebih banyak bermain, gairah serta minat belajarnya begitu tinggi dan semangat. Bahkan sang anak kadang-kadang sudah belajar membaca sendiri tanpa sepengetahuan ibunya. 

Memang, sebaiknya anak tidak dipaksa untuk belajar. Biarkan anak menikmati masa kanak-kanaknya terlebih dahulu sampai masa kanak-kanak yang dialami serta dirasakannya puas dan bahagia. Sejalan dengan perkembangan anak, anak akan tumbuh besar dan siap untuk belajar. Hal yang utama dan terpenting yang harus dipupuk adalah membangkitkan minat dan semangat anak untuk senang belajar. Hal ini dimungkinkan bila anak diberi keluasan untuk berekspresi, kreativitasnya tidak terhambat, serta anak mempunyai banyak kesempatan untuk bereksplorasi dengan hal-hal lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun