Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Cita-cita Anak atau Obsesi Orang Tuanya?

1 November 2017   21:49 Diperbarui: 1 November 2017   21:58 838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi anak yang sukses. Segala daya dan upaya mereka kerahkan demi membiayai pendidikan anak sampai perguruan tinggi. Karena mereka menginginkan kelak anaknya akan menjadi lebih baik dari mereka para orang tua.

Anak pasti memiliki cita-cita tersendiri tapi terkadang anak belum memiliki visi dan misi dalam hidupnya. Nah dalam hal ini anak memerlukan sebuah pengarahan dari orang tuanya. Karena orang tua lebih berpengalaman dan hendaknya mereka mengarahkan anak anak nya untuk memilih jalan hidupnya. Tetapi terkadang dalam pemberian pengarahan kepada anak kita biasanya kita lupa akan minat dan bakat yang dimiliki anak. Sehingga apa yang diinginkan orang tua tidak selamanya sama dengan keinginan yang diinginkan oleh anak.  Sehingga terjadi kasus anak yang salah jurusan sehingga anak tidak nyaman berada di jurusannya dan anak tidak menikmati setiap proses nya.

Dalam hal lain terdapat pula orang tua yang memberi otonomi penuh kepada anak dalam memilih jurusan yang diinginkan dengan sesuka hati tanpa para anak ketahui betul-betul jurusan tersebutt bagaimana. Apakah sesuai atau tidah dan banyak pertimbangan lain dalam memilih jurusan tersebut. Orang tua tidak memberi pengarahan kepada anak sehingga dalam hal ini anak akan memilih sesuaka hati jurusan yang diinginkannya tersebut dengan kurang begitu matang. Dikarenakan tanpa ada pengarahan serta saran yang diberikan orang tua kepada anak.

Lingkungan keluarga sangat berpengaruh besar terhadap kesuksesan anak karena keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh anak. Hendaknya keluarga juga ikut andil ataupun terlibat dalam pendidikan si anak tersebut. Karena diharapkan dari keterlibatan keluarga akan bisa meningkatkan prestasi belajar anak.

Dalam penentuan jalan hidup anak ke depan kita harus selalu mengedepankan komunikasi. Orang tua harus selalu menjalin komunikasi satu sama lain bukan hanya pada saat ingin memutuskan sesuatu tetapi komunikasikan sejak awal dan tetaplah mengarahkan anak sesuai dengan minat dan bakatnya. Misalnya seperti dalam pemilihan jurusan. Jalinlah komunikasi yang baik antara anak dan orang tua. Sehingga  pengarahan yang kita lakukan bukan diikuti obsesi kita yang akan menejerumuskan mereka bila tanpa mengenali potensi serta minat bakat anak.

Dengan demikian sebagai orang tua pada akhirnya akan selau bersemangat dalam mendampingi anak meraih cita-citanya  sesuai yang mereka harapkan dan sesuai pula dengan minat dan bakat yang dimiliki mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun