"Agar aku bisa mendengarkan musik yang aku suka, Pa. Aku bosan banget."
Papa tersenyum, sambil menunjuk ke meja "Oh, handphonenya ada di atas meja tamu. Silakan ambil."
Nael merasa senang dan langsung menuju meja tamu. Namun, saat ia mengambil handphone papa, ia melihat baterainya hampir habis. Itu membuatnya merasa cemas.
 'Baterai handphone papa hampir habis. Aku harus mencari alternatif lain' ucap Nael di dalam hati dengan ekspresi bingung dan sedikit cemas.
Dia teringat akan handphone mama yang biasanya selalu terisi penuh dan terletak di meja rias di kamar. Tanpa berpikir panjang, Nael memutuskan untuk mengambil handphone mama, berharap bisa menggunakan musik untuk menghibur dirinya.
'Mungkin lebih baik kalau aku ambil handphone mama. Baterainya pasti lebih penuh' ucap Nael di dalam hati dengan sedikit rasa bersalah.
Nael melangkah cepat ke kamar mama, di mana handphone mama tergeletak di atas meja rias. Ia mengambilnya dan membawanya ke kamar mandi, tempat ia telah menyiapkan mesin cuci untuk mencuci baju. Nael meletakkan handphone mama di atas mesin cuci yang berfungsi, tanpa memperhatikan detail sekelilingnya.
Tanpa disadari Nael, handphone mama tergelincir dari mesin cuci dan jatuh ke dalam drum mesin cuci yang sudah dipenuhi dengan air. Handphone itu mengeluarkan bunyi aneh saat terendam dalam air dan deterjen.
Beberapa menit kemudian, suara aneh dari mesin cuci menarik perhatian mama. Ia langsung menuju kamar mandi dengan ekspresi cemas.
Mama dengan perasaan cemas dan khawatir "Nael, kenapa mesin cuci ini mengeluarkan bunyi aneh? Apa yang terjadi?"
Mama menemukan Nael di dekat mesin cuci, dengan handphone mama yang basah di tangannya. Ekspresi mama berubah dari khawatir menjadi marah dan kecewa.