Hai, perkenalkan namaku Latisya Afifatunnisa. Orang biasanya memanggilku Tisya. Aku lahir di Kamang Baru, 23 September 2009.
Aku lahir dari pasangan yang kupanggil dengan sebutan mama dan papa. Papaku adalah seorang wirausaha.
Mamaku seorang PNS yang bekerja sebagai perawat di RSUD Sijunjung. Keduanya saling melengkapi dan memberikan dukungan yang tak ternilai. Mereka mengajarkan aku tentang pentingnya kerja keras, kasih sayang, dan tanggung jawab.
Setiap keputusan yang mereka ambil selalu didasarkan pada kepentingan terbaik keluarga dan aku sangat menghargai semua pengorbanan serta dedikasi mereka.
Aku anak pertama dari dua bersaudara. Aku memiliki adik laki-laki yang bernama Affiq Abqari. Orang biasanya memanggilnya Affiq. Affiq tipe orang yang ceria dan penuh semangat, selalu membawa keceriaan ke dalam rumah dengan tawa dan energi positifnya.
Kami sekeluarga menganut agama Islam. Kami percaya bahwa Islam adalah cara hidup yang lengkap dan menyeluruh, yang membimbing kami dalam berbagai aspek kehidupan. Papa dan mama selalu menekankan pentingnya menjalankan shalat lima waktu dan membaca Al-Qur'an.
Tentang cita-cita, aku bercita-cita menjadi Wanita Angkatan Udara dan mendirikan sebuah perusahaan besar. Alasan aku ingin menjadi Wanita Angkatan Udara karena aku ingin meneruskan cita-cita papaku yang dulu tidak lulus tes kemiliteran.
Saat masih kecil, aku sering diajak orang tuaku pergi ke luar kota dan mengunjungi tempat yang indah dan bersejarah. Aku selalu terpesona dengan ide menjelajahi tempat-tempat baru dan merasakan budaya yang berbeda. Seiring bertambahnya usia, kecintaanku pada traveling semakin kuat. Aku sekarang mulai menabung dan belajar bahasa asing untuk persiapan traveling.
Ketika aku berusia empat tahun, aku memulai perjalanan pendidikan di TK Aisyah. Di TK Aisyah, aku ditemani oleh teman-teman sebaya yang lucu dan ceria. Kami belajar bersama guru yang penuh kasih sayang. Aku tidak hanya belajar mengenal huruf dan angka tetapi juga belajar untuk berteman, bekerja sama, dan menjadi pribadi yang mandiri. Masa-masa itu selalu membekas di hatiku dan aku akan selalu mengingatnya dengan penuh cinta dan rindu.
Aku menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN 18 Pematang Panjang. Di sekolah dasar, setiap hari terasa penuh dengan petualangan dan penemuan baru. Sekolah dasar juga menjadi tempat di mana aku menemukan minat baru.
Aku menempuh pendidikan sekolah menengah di MTsN Padang Panjang. Di MTsN aku mengetahui bahwa MTsN bukan hanya tempat memperoleh ilmu pengetahuan, tetapi juga sekolah kehidupan. Aku belajar tentang disiplin, tanggung jawab, dan pentingnya persahabatan. Pengalaman-pengalaman ini membentuk karakterku dan memberikan bekal berharga di masa depan.
Aku sangat tertarik untuk melanjutkan pendidikan di SMA Taruna Nusantara Magelang. Aku memilih sekolah ini karena mereka memiliki program unggulan di bidang kemiliteran yang sejalan dengan cita-citaku. Aku juga tertarik dengan fasilitas yang lengkap dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang bisa mendukung pengembangan keterampilanku.
Aku berencana untuk melanjutkan belajar di Akademi Angkatan Udara (AAU) di Yogyakarta. Aku memilih jalur ini karena aku sangat tertarik dengan dunia kemiliteran dan ingin berkontribusi pada pertahanan negara. Akademi Angkatan Udara (AAU) di Yogyakarta menawarkan pendidikan yang baik dalam hal strategi militer maupun kepemimpinan yang akan mempersiapkanku untuk menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
Setelah tamat dari Akademi Angkatan Udara sekitar umur dua puluh dua tahun. Aku berencana untuk ditempatkan sebagai pilot pesawat tempur. Sebagai wanita di bidang ini, aku merasa sangat bersemangat untuk membuktikan bahwa kemampuan dan dedikasi tidak dibataskan oleh gender. Aku ingin menjalankan misi-misi strategis dan berkontribusi secara langsung terhadap keamanan dan pertahanan udara negara dan memecahkan batasan dan menunjukkan bahwa wanita juga bisa dalam peran-peran penting ini.
Sebagai seorang pilot pesawat tempur di Angkatan Udara, aku bertanggung jawab untuk menjalankan berbagai misi, mulai dari patroli udara hingga operasi tempur. Meskipun menjadi wanita dalam posisi ini bisa menantang, aku akan merasa sangat bangga dapat membuktikan keterampilan dan kompetensiku di lapangan. Pekerjaan ini memerlukan keahlian teknis yang tinggi dan kemampuan untuk membuat keputusan cepat dan aku berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik.
Pada umur dua puluh dua tahun, aku berencana untuk membeli rumah dan mobil sebagai langkah penting dalam mencapai stabilitas pribadi dan profesional. Rumah akan memberikan rasa nyaman dan kepemilikan. Selain itu, membeli mobil akan memudahkan aktivitasku sehari-hari dan mendukung gaya hidup yang lebih fleksibel.
Pada umur dua puluh empat tahun, aku ingin mencapai target hafal 15 juz Al-Qur'an dalam waktu satu tahun. Target ini bukan hanya untuk meningkatkan pengetahuan tentang agama tetapi juga untuk membangun kedisiplinan dan konsistensi dalam rutinitas harianku. Menghafal Al-Qur'an adalah sebuah pencapaian pribadi yang aku anggap sebagai langkah penting dalam perjalanan imanku.
Saat ini, aku merencanakan untuk naik haji pada usia tiga puluh lima tahun. Aku memilih usia ini karena aku merasa sudah cukup matang dalam kehidupan dan keuangan untuk menjalani perjalanan haji dengan baik. Dengan perencanaan yang matang, aku berharap dapat memanfaatkan momen ini dengan sebaik-baiknya dan menjalankan ibadah haji dengan penuh kesadaran dan rasa syukur. Â
Rencana aku menikah pada usia dua puluh lima tahun. Aku memilih usia ini karena aku ingin fokus pada pengembangan diri dan karir di tahun-tahun awal setelah lulus. Dengan pencapaian pribadi dan profesional yang lebih matang, aku merasa siap untuk memasuki hubungan yang lebih serius dan membangun keluarga.
Aku berharap memiliki anak yang taat agama, patuh kepada orang tua, anak yang cerdas dan berguna bagi bangsa dan negara.
Ketika aku sudah besar, aku akan tetap bercerita dan melakukan aktivitas menyenangkan yang dapat mempererat hubungan dan menunjukkan perhatianku terhadap orang tua. Aku ingin memberangkatkan orang tuaku naik haji.
Aku berencana untuk melakukan sedekah bulanan dengan jumlah minimal 300 ribu rupiah per bulan. Target ini membantuku tetap konsisten dalam memberikan bantuan dan memastikan bahwa sumbanganku benar-benar bermanfaat.
Aku akan mendirikan perusahaan pengembangan perangkat lunak yang dapat menyediakan lapangan pekerjaan dan layanan bagi bisnis lokal dan lembaga pemerintah.
Aku ingin meninggal khusnul khotimah dengan keadaan ibadah di tanah suci.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H