Mohon tunggu...
Latip 28
Latip 28 Mohon Tunggu... pegawai negeri -

lelaki yang belajar untuk menjadi ayah, juga suami

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Toraja: Wisata Makam di Negeri Para Raja

11 Oktober 2012   09:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:56 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1349945391491075750
1349945391491075750

Melihat batu-batu besar dengan lubang-lubang yang berisi jenazah adalah ketakjuban kami selanjutnya. Dan kami pun cukup penasaran, berapa lama kira-kira memahatnya?

1349945580836252467
1349945580836252467
Rupanya penasaran kami akan segera terjawab.  Samar-samar kami mendengar ada bunyi seperti orang memahat. Kami terus menuju arah datangnya bunyi pahatan dan menemukan bapak-bapak sedang memahat batu besar.

Kata pemahat tersebut,  dia mendapatkan upah Rp 26juta untuk memahat batu tersebut dengan tinggi 2 meter dan dalam 2 meter. " Rp 24 juta sudah habis buat biaya anak kuliah di Bandung", sambungnya.  Wow... kami terharu mendengarnya. Semoga anaknya menjadi anak yang berguna, sebagaimanaharapan orang tuanya.

Lima bulan sudah dia memahat dan masih belum selesai. Konon, bisa sampai satu tahunan untuk membuat satu lubang di dalam batu.

1349946349278688145
1349946349278688145
Selanjutnya, kami menuju pohon yang digunakan sebagai tempat untuk memakamkan bayi.  Pohon-pohon besar dengan penutup berupa anyaman kayu itulah tempat bayi-bayi suku toraja dimakamkan.  Ada banyak makam bayi dalam satu pohon tersebut, kami cukup kagum, kok pohonnya nggak mati ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun