Masih ingat dengan menu McDonald's dengan cita rasa khas Indonesia, seperti Ayam Kremes Sambel Uleg, Burger Rendang, Burger Sate, McFlurry Rujak Pedas sampai Nasi Uduk pun ada? Kamu mungkin bertanya-tanya kenapa McDonald's yang notabene adalah perusahaan cepat saji asal Amerika kok malah menyajikan menu perpaduan antara Western Food dan Indonesia?Â
Nah, memadukan atau menggabungkan berbagai jenis makanan yang berasal dari negara atau budaya yang berbeda, dengan tujuan menciptakan sebuah menu baru yang unik di bidang kuliner inilah yang dinamakan Fusion Food.
Fusion Food ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang koki terkenal bernama Wolfgang Puck pada tahun 1970-an dimana beliau memiliki restoran yang bernama Chinois (China dan Prancis) Restaurant di California. Wolfgang Puck sengaja membuat menu yang menggabungkan cita rasa Asia dan Eropa. Namun, Fusion food baru banyak dikenal orang pada tahun 1990-an yakni sejak beraneka ragam bumbu dan masakan datang dari berbagai belahan dunia Amerika dan Eropa ke wilayah timur seperti Asia, sehingga munculah perpaduan jenis makanan dari latar belakang budaya yang berbeda.
Cita rasanya yang unik serta tampilannya yang menarik sukses membuat banyak konsumen penasaran untuk mencobanya. Melihat adanya peluang usaha baru yang cukup menjanjikan ini tentu membuat para pengusaha di bidang kuliner tidak ingin melewatkannya. Apakah kamu salah satunya?
Meskipun fusion food ini kelihatannya sederhana, tapi sebenarnya dalam membuat menu sejenis ini ada syarat-syaratnya, lho. Agar makanan tersebut bisa dikatakan sebagai fusion food. Apa saja persyaratannya? Yuk, simak ulasannya!
Sebelum membahas syarat-syarat fusion food, rasanya kurang pas kalau tidak membahas tentang jenis-jenis mereka dulu.Â
Dilansir dari Ames Boston, jenis-jenis Fusion Food dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Sub-regional Fusion
Sub-regional Fusion adalah menggabungkan berbagai makanan daerah namun masih dalam satu negara dan memiliki pola makanan yang sama. Misalnya Sate Ayam Ponorogo yang disiram dengan bumbu kental khas Padang.
2. Regional Fusion
Regional Fusion adalah menggabungkan makanan dari berbagai negara berbeda namun masih dalam satu benua yang sama, contohnya masakan Jepang dan Korea.
3. Continental Fusion
Continental Fusion adalah penggabungan masakan antara dua benua seperti Asia dan Eropa, misalnya Pizza (Italia) dengan toping Ayam Rica-rica (Indonesia).
Syarat-syarat Fusion Food
Sebuah makanan bisa dikatakan sebagai fusion food kalau memenuhi 4 persyaratan berikut ini.Â
Memahami resep dan citarasa asli dari setiap makanan yang akan dikombinasikan.
Mengkombinasikan dua hidangan yang memiliki budaya, gaya, dan cita rasa yang berbeda.
Perhatikan teknik memasak yang baik dan benar karena dapat mempengaruhi kualitas bahan dan cita rasa.
Cita rasa yang diciptakan harus tetap masuk akal sehingga menciptakan tekstur dan rasa yang enak.
Itulah 4 persyaratan yang harus dipenuhi dalam menciptakan sebuah fusion food. Apakah kamu tertarik untuk mencoba bisnis kuliner fusion food? Tertarik, tapi tidak ada ide? Untuk masalah itu, LatihID sudah merangkum 5 kreasi unik fusion food yang bisa jadi referensi buat kamu, nih.Â
1. Aromatic Tempeh Fries
Menu fusion food ini dibagikan oleh Devina bersama co-chef Jonathan Tjandra dalam buku berjudul Indonesian Fusion Foods. Kentang yang biasanya menjadi bahan baku dasar dalam pembuatan kentang goreng, kini diganti dengan tempe yang merupakan makanan khas Indonesia.Â
Tempe diiris memanjang menyerupai kentang, kemudian beri bumbu seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, garam, merica, tepung, dan air. Lalu goreng hingga kuning kecoklatan dan Aromatic Tempeh Fries siap dinikmati dengan saus mayones.Â
2. Sushi Rendang
Sushi Rendang menjadi salah satu fusion food perpaduan antara makanan khas Jepang yakni sushi dan rendang yang merupakan makanan khas salah satu provinsi di Indonesia yakni Sumatera Barat. Daging ikan salmon atau tuna yang biasanya digunakan dalam pembuatan sushi, diganti dengan suwiran daging rendang. Kemudian ditambahkan nasi, dan kyuri (timun Jepang) lalu digulung dengan nori. Tidak lupa ditambahkan bumbu rendang diatasnya sebagai topping.Â
3. Pad Thai Taco
Kalau biasanya Pad Thai dibuat dengan bihun, nah, di Texas ada sebuah restoran yang menyajikan fusion food di mana bihun diganti dengan roti tortilla sehingga diberi nama Pad Thai Taco, perpaduan makanan khas Thailand dan Mexico. Meskipun bihunnya diganti dengan roti tortilla, tapi bumbu dan topping irisan jeruk nipis dan kacangnya tetap tidak menghilangkan ciri khas masakan Thailand ini.
4. Kimchi Quesadilla
Masih dengan makanan khas Mexico, kali ini dikombinasikan dengan makanan khas Korea yakni Kimchi sebagai isian Quesadilla. Rasa asam dari kimchi bisa kamu rasakan ketika mencicipi makanan yang satu ini.
5. Pani Puri with Mexican Style
Pani Puri atau dikenal juga dengan nama Golgappa merupakan jajanan khas India yang didalamnya terdapat isian kentang rebus cincang dan dicelupkan ke dalam kuah pedas. Nah, sekarang Pani Puri bisa dinikmati isian yang berbeda yakni dengan buah alpukat yang biasanya sering kita temui pada makanan khas Mexico ditambah dengan saus salsa. Meskipun isiannya sudah diganti dengan buah alpukat dan saus salsa, tapi ciri khas makanan India yang kaya akan rempah-rempahnya tetap ada. Â
Itu dia 5 kreasi unik fusion food yang bisa jadi referensi mu. Gunakan kreativitas kamu dalam menciptakan menu dan jangan lupa perhatikan persyaratan sebuah makanan dapat dikatakan sebagai fusion food tadi, ya. Selamat berkreasi!
Penulis: Aqida Widya Kusmutiarani
Editor: Samantha Yohana Blessya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H