Mohon tunggu...
LatihID
LatihID Mohon Tunggu... Lainnya - Platform Pengembangan UMKM

Platform e-learning (electronic learning) yang menyediakan pelatihan berkualitas untuk meningkatkan kualitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia. www.latihid.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Tokopedia vs Shopee: Pilih yang Mana?

4 Maret 2021   15:09 Diperbarui: 4 Maret 2021   15:25 45787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tokopedia vs Shopee | Sumber foto: wartakota.tribunnews.com

Kamu mungkin menjadi salah satu orang yang merasa bingung harus menjual produk di Shopee atau Tokopedia. Wajar sih, karena marketplace yang tersedia banyak sekali, sehingga terkadang memang suka bikin bingung. Sebagai penjual, kamu tentunya menginginkan marketplace yang tepat, bukan? Oleh karena itu, dalam artikel ini kita akan bahas satu per satu tentang Tokopedia vs Shopee dari sisi penjual.

"Kok cuma Shopee sama Tokopedia saja yang dibahas?"

Pertanyaan yang bagus. Jadi, berdasarkan riset yang dilakukan oleh Snapcart selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Lebaran tahun 2020, 66% konsumen dari 1000 responden survei seluruh Indonesia menunjukkan bahwa Shopee menduduki peringkat pertama sebagai marketplace yang paling diingat (top of mind) dan paling sering digunakan dalam berbelanja. Lebih spesifiknya lagi, 58% konsumen berasal dari Jabodetabek memilih Shopee sebagai marketplace untuk berbelanja online, dan 72% konsumen berasal dari non Jabodetabek juga memilih Shopee. 

Sementara itu, 16% konsumen memilih Tokopedia sebagai marketplace untuk berbelanja online. Yang jika dirincikan lagi, 19% konsumen berasal dari Jabodetabek dan 12% non Jabodetabek sehingga perolehan angka ini menjadikan Tokopedia berada di peringkat kedua. Setelah itu disusul oleh Lazada, Bukalapak, JD.ID, Blibli, Zalora, dan marketplace lainnya. Itulah mengapa, dalam artikel ini akan dibahas dua marketplace ini saja.

"Kalau begitu, dari kedua marketplace ini mana yang harus dipilih?"

Mari kita bahas satu per satu.

Kamu Mau Jualan Apa?

marketplace product illustration | Sumber foto: bts.id
marketplace product illustration | Sumber foto: bts.id
Ini adalah pertanyaan pertama yang harus kamu tanyakan dulu. Apakah kamu mau menjual baju, aksesoris, barang elektronik, atau lainnya. Kenapa? Karena dilihat dari jenis produk yang dijual, ada perbedaannya nih, antara Tokopedia dan Shopee. Dilansir dari Mangoo, dalam beberapa riset marketplace data memperlihatkan bahwa baik Shopee maupun Tokopedia memiliki karakter produk unggulan yang berbeda. 

Shopee lebih unggul dalam menyediakan produk seperti fashion, pernak-pernik yang lucu, produk-produk kecantikan, dan dekor rumah yang lagi hype di pasaran. Sedangkan Tokopedia lebih unggul dalam penjualan seperti gadget, alat berat, alat-alat kesehatan, kebutuhan dekorasi ruangan hingga kebutuhan rumah tangga. Jadi, sesuaikan saja dengan jenis barang yang ingin kamu tawarkan ke konsumen.

Siapa Target Konsumennya?

Marketplace consumer illustration | sumber : wc-marketplace.com
Marketplace consumer illustration | sumber : wc-marketplace.com

Agar lebih spesifik, target konsumen ini bisa kamu bagi, misalnya berdasarkan jenis kelamin dan usia.

Berdasarkan jenis kelamin, ternyata 77% perempuan lebih memilih berbelanja di Shopee, dibanding laki-laki yang hanya 52% memilih Shopee untuk berbelanja online. Angka ini tentunya berbeda dengan Tokopedia, yang lebih disukai oleh laki-laki sebanyak 22%, sementara perempuan hanya 9%. Kok bisa, ya? Balik lagi ke pertanyaan pertama, jenis produk apa yang mau ditawarkan. Kalau produk yang ingin kamu tawarkan adalah barang elektronik, Tokopedia adalah marketplace yang cocok karena konsumennya kebanyakan laki-laki. Tetapi kalau produk yang ditawarkan adalah skincare dan kosmetik, Shopee jawabannya. 

Selain itu, fitur-fitur yang disediakan oleh Shopee juga membuat kaum perempuan lebih tertarik. Tidak hanya berbelanja, mereka juga bisa sambil main game, seperti Shopee Tanam, Shopee Tangkap, Goyang Shopee, Shopee Capit, dan lain-lain.  User Interface Shopee yang cerah juga membuat perempuan jadi lebih tertarik. Namun, beberapa laki-laki juga ada kok yang tertarik menggunakan dan menikmati fitur-fitur yang disajikan oleh Shopee. 

Tidak kalah dengan Shopee, Tokopedia juga menyajikan fitur-fitur menarik seperti fitur games Island Hope, Lucky Egg, dan sebagainya. Sementara itu, kalau dilihat dari User Interface, Tokopedia lebih simple yang mana itu lebih disukai sebagian kaum laki-laki. 

Baik Shopee maupun Tokopedia punya pasar yang sangat luas, namun berdasarkan usia, Shopee ini lebih disukai oleh Gen Z (15-24 tahun) dan Generasi Millenials (25-34 tahun). Sementara Tokopedia lebih disukai kalangan usia 35 tahunan ke atas. Kelihatan kan bedanya? Kamu tinggal menyesuaikan saja kira-kira produk yang ingin kamu tawarkan ini untuk generasi yang mana.

Fitur Iklannya Gimana?

Iklanku Shopee | Sumber foto: shopymatic.com
Iklanku Shopee | Sumber foto: shopymatic.com

Iklan menjadi salah satu faktor penting agar produk lebih dikenal oleh calon pembeli. Tahun 2017 Shopee meluncurkan fitur iklan berbayarnya yang dikenal dengan Shopee MyAds atau Shopee Iklanku. Fitur ini terdiri dari 3 jenis iklan, yakni Iklan Kata Kunci, Iklan Toko, dan Iklan Produk Serupa dengan biaya yang berbeda-beda, tergantung jenis iklan yang kamu pilih. 

Kamu juga bisa mengatur sendiri pengeluaran untuk iklannya. Pengaturan untuk pengeluaran iklan ada dua cara yaitu Atur Biaya-Per-Klik atau Cost-Per-Click (CPC) di mana kamu hanya akan membayar setiap kali iklan toko atau produk kamu diklik, atau Atur Modal Iklan di mana kamu bisa menentukan modal harian atau membatasi total modal. Dengan menggunakan cara ini, biaya iklan kamu tidak akan melebihi modal yang kamu punya. Nah, untuk modal sendiri, Shopee merekomendasikan untuk mengatur modal minimal Rp 50.000 untuk setiap produk yang diiklankan.  

TopAds Tokopedia | Sumber foto: seller.tokopedia.com
TopAds Tokopedia | Sumber foto: seller.tokopedia.com

Tokopedia juga punya fitur iklan berbayar, namanya TopAds yang terdiri dari dua jenis yakni Iklan Otomatis dan Iklan Manual. TopAds juga menerapkan sistem pembayaran Cost Per Click (CPC) dengan modal yang dimiliki minimal Rp 100.000. Nah, kabar baik buat kamu yang nggak mau rugi sudah bayar iklan tapi produk belum ada yang beli, Tokopedia meluncurkan fitur terbarunya yakni Iklan Tanpa Modal. 

Apa itu? Iklan Tanpa Modal adalah cara baru beriklan untuk memudahkan produkmu ditemukan oleh calon pembeli tanpa kekhawatiran salah mengatur iklan, atau tidak menghasilkan penjualan. Dengan Iklan Tanpa Modal, kamu dapat bebas mengatur komisi per produk tanpa khawatir salah atur biaya iklan. Namun, untuk saat ini fitur Iklan Tanpa Modal hanya bisa digunakan oleh Seller terpilih saja. 

Itulah beberapa pembahasan mengenai Tokopedia vs Shopee. Keduanya memiliki keunggulan dan targetnya masing-masing. Kamu tinggal mencocokkan saja mana yang lebih cocok dengan produk yang mau kamu jual, target konsumen, budget iklan, dan lainnya. Selamat mencoba!

Penulis: Aqida Widya Kusmutiarani

Editor: Samantha Yohana Blessya 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun