Macro Influencer - Influencer jenis ini memiliki followers 100.000 hingga 1 juta dengan target yang dijangkau jauh lebih besar. Tapi harga yang ditawarkan tentunya lebih mahal jika dibandingkan nano dan micro influencer. Selain itu, engagement yang dihasilkan juga kurang kuat.Â
2. Cek Engagement Rate Influencer
Karena media promosi yang digunakan kebanyakan adalah media sosial, sehingga penting untuk mengecek engagement rate seorang influencer. Untuk mengetahui engagement rate ini kamu bisa meminta data statistika performance media sosial mereka atau menggunakan tools seperti Social Blade, Engagement Calculator, atau tools lainnya. Di sini kamu juga harus mengecek kenapa followersnya bisa meningkat. Apakah menggunakan jasa pembelian followers? Atau ada konten, campaign yang membuat mereka viral? Berikut perbandingan antara jumlah followers dengan engagement rate yang dihasilkan menurut Sociabuzz:Â
3. Sesuaikan dengan BudgetÂ
Sama dengan strategi marketing lainnya, menggunakan influencer sebagai strategi marketing juga membutuhkan biaya. Kalau budget kamu terbatas, nggak ada salahnya menggunakan nano atau micro influencer yang harganya lebih terjangkau. Engagement yang dihasilkan juga lebih kuat sehingga nggak sedikit followers yang memberikan review terhadap produkmu. Nah, dari sini kamu bisa melakukan perbaikan untuk menghasilkan produk yang lebih baik lagi.
4. Sesuaikan dengan Target Pasarmu
Ini juga nggak kalah penting. Jangan sampai kamu memilih influencer hanya berdasarkan jumlah followersnya saja, tapi tidak cocok dengan target pasarmu. Misalnya kamu mau mempromosikan produk kecantikan. Kamu bisa melakukan riset dulu, nih, kira-kira influencer mana yang sering posting tentang produk-produk kecantikan. Selain itu kamu juga harus mengecek konten seperti apa yang disukai oleh audiens kamu, apakah konten dengan format video atau gambar dan tulisan saja.
5. Pilih Influencer dengan Reputasi Baik
Mau itu nano influencer, micro influencer, atau apapun jenisnya, penting untuk memilih influencer yang punya reputasi baik untuk menjaga nama baik brand dan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap produk atau brand yang ditawarkan. So, jangan hanya melihat jumlah followers saja, tapi ternyata influencer-nya sering bermasalah dengan hukum. Bisa-bisa brand atau produk kamu kena getahnya, nih.
Itulah tips untuk memilih influencer yang tepat bagi UMKM-mu. Masih bingung mau memilih menggunakan influencer atau nggak? Well, intinya, jangan memilih seorang influencer hanya dilihat dari jumlah followers-nya saja, tapi lihat juga faktor-faktor lain seperti engagement rate, content quality, value, dan masih banyak lagi. Semoga artikel ini bisa membantu!