Mohon tunggu...
Latif Rizqon
Latif Rizqon Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Pascasarjana MSI UII

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengertian dan Tujuan Motodologi dalam Ekonomi Islam

11 Januari 2018   01:11 Diperbarui: 11 Januari 2018   22:54 3825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu ekonomi mikro islam merupakan suatu ilmu yang membahas mengenai masalah-masalah tentang cara manusia dalam melakukan produksi, distribusi, dan konsumsi yang dianjurkan oleh syari'ah islam. Karena islam menganjurkan manusia untuk melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan Al-Qur'an dan al-hadist. Di dalam memenuhi kebutuhan ini manusia senantiasa harus memperhatikan keseimbangan nafsunya saja.

Di dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi, manusia selalu mencari kebenaran-kebenaran yang dapat dijadikan suatu prinsip dalam menjalankan kehidupan yang sesuai dengan syari'at islam. Oleh karena itu, untuk menjadikan manusia agar lebih mudah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi maka disusunlah suatu metodologi ilmu ekonomi islam.

Ilmu ekonomi islam adalah ilmu yang mempelajari tentang upaya-upaya manusia dalam mengalokasikan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidup didalam cara-cara yang sesuai dengan ajaran islam.[1]

Sedangkan metodologi ekonomi islam adalah suatu metode tentang bagaimana memahami, menafsirkan dan mengambil ketetapan hokum lqur'an dan hadist sedemikian rupa sehingga menghasilkan keputusan yang paling sesuai dengan kehendak Allah dan Rasulnya. Dalam beberapa hal, metodologi ini berbeda secara prinsip dan mendasar dengan metodologi ilmu ekonomi konvensional, namun dalam beberapa hal lain keduanya dapat menggunakan metodologi yang sama. Oleh karena itu, proses islamisasi ilmu ekonomi diharapkan dapat mengintegrasikan keduanya yang mesti berbeda, namun juga memiliki sejumlah kesamaaan yang bersifat natural.

Dalam menentukan metode ekonomi islam ini terdapat tiga sumber ajaran islam yang dijadikan pedoman dalam menetapkannya.[2]

  • Al Qur'an

Ada beberapa cara menafsirkan al quran yang telah diterima  oleh kebanyakan ulama antara lain:

  1. Menafsirkan al qur'an dengan al qur'an, dengan cara menafsirkan suatu ayat dengan ayat lain yang saling menguatkan, melengkapi dan berkaitan satu sama lain.
  2. Menafsirkan Alquran dengan hadits, dengan cara melihat perilaku rasulullah karena segala perintah rasulullah mencerminkan apa yang telah dituntun dalam Alquran.
  3. Menafsirkan Alquran dengan penjelasan sahabat, karena sahabat berjuang bersama rasulullah dalam menjalankan tugasnya untuk menyebar luaskan agama islam
  4. Menafsirkan Alqur'an dengan pemikiran, Karena dalam sejarah penafsiran alqur'an telah terjadi diskusi yang dinamis antara tafsir bil ro'yi dan tafsir bil ma'sur.
  • As sunnah

Qardhawi menyatakan beberapa prinsip dasar memahami sunnah:

  1. Meneliti dengan seksama tentang keshahihan suatu hadits dengan acuhan ilmiah yang telah ditetapkan oleh para pakar hadits.
  2. Dapat memahami dengan benar nas nas yang berasal dari rasulullah sesuai dengan kaidah bahasa arab dan konteks hadist tersebut.
  3. Memastikan bahwa nas tersebut tidak bertetangan dengan nas lainnya yang lebih kuat kedudukannya.
  • Ijtihad

Ijtihad menjadi salah satu metode hukum yang tetap akan menjaga relevansi ajaran islam dengan segala aspek kehidupan di sepanjang ruang dan waktu.  Metode yang umum digunakan dalam ijtihad adalah:

  • Ijma'
    1. Qiyas
    2. Istihsan
    3. Istishab
    4. Maslahah mursalah
    5. Al-'urf

Maka metodologi sesuatu subjek bertujuan untuk menyelidiki kebenaran untuk mempelajari realita perilaku agen-egen ekonomi, baik di rumah produsen, konsumen maupun pemerintah juga harus merumuskan konsep perilaku ideal menurut ajaran islam yang seharusnya dilakukan oleh agen-agen ekonomi, sekaligus efek-efeknya yang mungkin bagi perekonomian.

Metodologi dalam ekonomi memuat seperangkat criteria, aturan dan prosedur yang digunakan untuk menguji sifat, ruang lingkup dan kinerja ilmu ekonomi. Di dalam ilmu-ilmu social, termasuk ilmu ekonomi, formulasi teori. Oleh karena itu, tujuan utama teori-teori social sebanarnya tidak untuk mempreddeksikan dan meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan, tetapi lebih dimaksudkan untuk menjelaskan dinamika peristiwa yang sedang berlangsung. Namun ironisnya terutama di ekonomi, sudah lama muncul kecenderungan untuk membuat banyak penelitian yang digunakan sebagai pijakan teoritis dalam memprediksi kemungkinan yang mungkin terjadi

Metodologi sangat berhubungan erat dengan teori-teori tentang kebenaran dan kesalahan atau tentang kebaikan dan keburukan yang dijadikan pijakan dalam merumuskan metodologi, disebut dengan worldview. Dalam metodologi islam, mempunyai worldview tersendiri dan berawal dari suatu ajaran agama, sehingga konsep kebenarannyapun berawal dari system ajaran agama.[3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun