Mohon tunggu...
Latif Nur Janah
Latif Nur Janah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis dan membaca

Banyak makan, banyak tidur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Level Bahagia Tertinggi

30 Desember 2020   22:59 Diperbarui: 30 Desember 2020   23:33 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pikiran yang positif akan mengalirkan energi yang positif terhadap tubuh. Hal itu juga berpengaruh pada apa yang kita lakukan. Seperti yang sudah saya katakan. Bahagia bagi saya adalah saat melihat orang lain bahagia. Kalimat itu mengandung pengertian bahwa ada sesuatu yang mesti diperjuangkan atau dikorbankan. 

Sebagai contoh, saya bahagia jika melihat orang tua bahagia. Bahagianya mereka (orang tua) adalah ketika, misalnya, melihat anak-anak saya pintar sekolah. Maka, saya pun harus memperjuangkan agar anak-anak saya rajin belajar supaya pintar sekolah. Itu pula artinya, saya harus mengorbankan waktu saya sebagai orang tua untuk memberi pengajaran yang lebih. Anak-anak pun demikian. Harus rela membagi waktu bermain misalnya.


Bahagia jangan melulu dimaknai sesuatu yang spektakuler. Sebagai contoh menyantuni orang-orang kurang mampu secara ekonomi. Bagus, jika kita mau dan mampu. Namun, sesungguhnya, banyak sekali hal-hal kecil di dalam diri kita yang bisa kita bagi untuk orang lain. Dari situlah, kita bisa lebih mengenal diri kita sendiri. Dan itu akan membuat hidup kita semakin berarti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun