2. Jangan berani untuk membantah perintah dari tuhan.
3. Maka akan sama-sama berhasil baik [Korelasi] antara Tuhan, dan Manusia [MKG}.
4. Menjalani kehidupan dengan menempuh jalan menuju kematian.
Sadulur Papat Lima Pancer (Ego)
Seperti yang telah kita tahu, dalam falsafah Jawa selalu memiliki syarat dengan perlambangan, maka dari itu ia kaya akan interpretasi tanpa mengesampingkan substansi-nya. Demikian pula terkait dengan falsafah Sedulur Papat Lima Pancer, secara normatif istilah ini dapat berupa perlambangan untuk makna yang jauh labih hakiki. Sedulur papat (4) menggambarkan elemen dasar dalam diri manusia (ego) yaitu Cipta, Rasa, Karsa dan Karya. Berikut masing-masing arti dari istilah tersebut :
1. CIPTA merupakan pikiran, yang mana sumber dari segala logika, idea, imajinasi, kreativitas dan ambisi. Sehingga pikiran ini nantinya akan manipulasi otak atas informasi untuk membentuk konsep, penalaran dan pengambilan keputusan.
2. RASA merupakan emosi atau reaksi afekif atas peristiwa yang terjadi dan pengalaman hidup. Berbagai macam ekspresi emosi terlalu banyak, bahkan jauh lebih banyak daripada bahasa yang dapat mengungkapkannya.
3. KARSA merupakan kehendak atau niat, yang memiliki arti motivasi dalam diri individu untuk melaksanakan keputusan dan rencananya. Seseorang dapat mendapatkan motivasi oleh rangsangan yang didapat dari luar, namun bisa juga dari dalam dirinya sendiri.
4. KARYA merupakan tindakan, yang memiliki arti aspek psikomotor dalam diri individu yang menghasilkan suatu wujud terpecaya, sehingga dapat dikenali dan memiliki dampak bagi lingkungan sekitarnya.
Dalam hal ini, keempat elemen dasar dalam diri manusia tersebut akan menjadi "efektif" apabila manusia tersebut dikontrol oleh Pancer/kunci yang biasa disebut dengan kesadaran atau biasa diistilahkan dengan kata "eling". Pada ego ini lah merupakan letak perjuangan spiritual yang sesungguhnya. Yang mana ketika katup-katup kesadaran sudah terbuka, maka potensi 4 elemen dasar manusia akan menjadi kekuatan "quantum" yang sangat luar biasa, memiliki daya ledak, menjadikan seseorang menjadi insan seutuhnya, sukses lahir batin, satria pinandhita sinisihan wahyu.