Beliau juga percaya bahwa menjadi Ketua RT memberikan kesempatan untuk belajar dari masyarakat. “Dunia akademik kadang terisolasi, tetapi dengan menjadi bagian dari komunitas, saya lebih memahami kebutuhan nyata masyarakat. Ini membuat saya lebih peka dan relevan dalam mengajarkan ilmu manajemen,” katanya.
Kisah kehidupan bu rita mengajarkan kita menunjukkan bagaimana membagi waktu dengan baik antara tugas akademik sebagai dosen dan tanggung jawab sosial sebagai Ketua RT. Hal ini mengajarkan bahwa dengan manajemen waktu yang tepat, kita bisa menjalankan berbagai peran tanpa mengorbankan kualitas, Meskipun awalnya tidak berencana menjadi Ketua RT, Bu Rita menerima tanggung jawab itu dengan penuh kesungguhan.
Menunjukkan bahwa dedikasi terhadap komunitas adalah bentuk kontribusi nyata untuk lingkungan, Dalam menghadapi berbagai tantangan, seperti mengelola mahasiswa penghuni kontrakan atau menjaga harmoni antarwarga, Bu Rita menggunakan pendekatan yang fleksibel dan bijak. Hal ini mengajarkan pentingnya adaptasi dalam memimpin.
Bu Rita membawa kemampuan manajerial dan komunikasi dari dunia akademik ke kepemimpinan lingkungan. Hal ini menginspirasi kita untuk memanfaatkan keterampilan profesional dalam kehidupan sehari-hari, Keberhasilan Bu Rita juga tidak terlepas dari kerja sama dengan pengurus RT lain, ibu-ibu PKK, dan petugas keamanan. Ini mengajarkan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama, Pengalaman Bu Rita di komunitas memperkaya perspektifnya dalam mengajar. Ini mengingatkan kita bahwa kehidupan nyata adalah sumber pembelajaran yang berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H