Pesimis? Bukan, hanya, sadari dulu limit kita, sebelum ingin memecahkan mimpi-mimpi kita, agar jalan yang diambil lebih rasional dan terarah dengan jelas.
Batas-batas diri itulah yang akan membuka mata kita, bahwa jalan setiap orang berbeda-beda, beda cara, beda waktu dan beda parameter keberhasilan, lalu semakin mensyukuri diri, bahwa parameter keberhasilan itu luas.
- Bisa jadi memiliki kemampuan public speaking sebaik Najwa Shihab, tapi tidak setenar dia.
- Bisa jadi punya bisnis sebesar Wirda Mansur, tapi tidak di usia semuda dia.
- Bisa jadi bermanfaat untuk orang banyak seperti Tom Liwafa, tapi tidak lewat jalur pengusaha seperti dia.
- Bisa jadi bermain sepakbola sehebat Egy Maulana Vikri, tapi tidak tembus eropa seperti dia.
Bukannya Tuhan Maha Adil, kalau kita punya limit yang berbeda, sudah berarti pula kita punya cara yang berbeda untuk memecahkan mimpi.
Itulah pentingnya "Know your limit." sebelum "Break your limit."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H