Mohon tunggu...
Latif Aji
Latif Aji Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menuliskan kegelisahan, baik dari diri sendiri maupun orang sekitar

-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Know Your Limit" Sebelum "Break Your Limit"

7 November 2020   06:24 Diperbarui: 7 November 2020   06:28 1849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia diciptakan berbeda-beda, beda kemampuan, beda keadaan, semua serba berbeda dengan setiap keistimewaannya. Namun, seringkali kita tidak menyadari keistimewaan yang ada pada diri kita, karena terlalu sering melihat orang lain sampai lupa mengenali diri sendiri. Ketidaksadaran itulah yg membuat kita lupa siapa kita sebenarnya, siapa orang di sekeliling kita, untuk siapa kita berjuang dan siapa saja yang selama ini berada di balik layar perjalanan.

Hidup di tengah kemajemukan latar belakang masyarakat, telah melahirkan standar sosial yang berhasil membentuk banyak sekali definisi pencapaian dengan standar tidak tertulisnya, yang semakin menggeser definisi keberhasilan dan membuat kita semakin jauh dari diri kita yang sebenarnya. Maka sangat penting untuk mengenali diri sendiri agar tidak hanyut dalam standar tersebut.

"Harus bisa seperti dia, bagaimanapun caranya."

"Belum sukses kalau belum punya mobil seperti dia."

"Belum jadi manusia kalau belum sekolah setinggi dia."

Salah? Belum tentu.

Menjadikan orang lain sebagai tolak ukur kesuksesan sah-sah saja, tapi sekedar untuk motivasi dan jangan sampai lupa diri, bahwa kita tidak sendiri, ada orang lain di sekitar kita yang juga berpengaruh dalam kehidupan kita. Kita terlahir dengan macam-macam keadaan, baik yang menguntungkan maupun yang menjadi tantangan dalam melangkah.

"Tidak jadi kuliah di belanda karena tidak mendapat restu orang tua."

"Tidak jadi memulai bisnis yang beresiko karena ada keadaan yang menyebabkan harus memilih jalur aman."

"Tidak jadi S2 karena tuntutan ekonomi mengharuskan bekerja saja."

Ya, masing-masing dari kita punya perbedaan kondisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun