Mohon tunggu...
Latifah Zulfaa
Latifah Zulfaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Agroekoteknologi Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berantas Hama Sawah! Mahasiswa KKN Tim I Undip Beri Pelatihan Pengendalian Hama dengan Yellow Sticky Trap

2 Februari 2024   15:46 Diperbarui: 2 Februari 2024   15:52 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demonstrasi pembuatan yellow sticky trap, dokpri

Banjarejo, Karanganyar, Pekalongan (23/01/2024) -- Sebagian besar penduduk Desa Banjarejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan memiliki mata pencaharian sebagai petani. komoditas pertanian di desa Banjarejo adalah padi. Namun, para petani desa Banjarejo mengeluhkan masalah serangga organisme pengangu tanaman seperti hama dan penyakit merupakan salah satu kendala biologis dalam produksi padi. Hama yang menyerang tanaman padi yang ada di desa Banjarejo antara lain adalah wereng dan ngengat.

Upaya yang telah dilakukan petani untuk memberantas hama wereng dan ngengat adalah dengan penggunaan pestisida sintetik. Namun, penggunaan pestisida sintetik yang digunakan secara berlebihan dan terus-menerus dapat mengakibatkan kerusakan pada lingkungan serta terjadinya ketidakseimbangan ekosistem lingkungan dengan punahnya predator alami dan resistennya organisme pengganggu tanaman.

Untuk mengatasi hal tersebut,  Latifah Zulfaa (21) mahasiswa jurusan Agroekoteknologi KKN Tim I Universitas Diponegoro mengadakan pelatihan pembuatan alat perangkap yellow sticky trap menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan. Acara dilaksanakan pada hari Salasa (23/01) pukul 19.30 di Desa Banjarejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.

Demonstrasi pembuatan yellow sticky trap, dokpri
Demonstrasi pembuatan yellow sticky trap, dokpri

Perangkap hama ini berupa botol bekas yang dicat hingga berwarna kuning. Kinerja dari perangkap yellow sticky trap yaitu dengan menarik hama serangga melalui warna kuning pada botol. Warna kuning terlihat oleh serangga seperti kumpulan daun muda dan buah-buahan yang masak, sehingga warna kuning paling menarik serangga untuk hinggap ke tanaman.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh anggota kelompok tani, para petani diberikan pemahaman penggunaan dan pemasangan yellow sticky trap untuk menangkap hama serta potensi efektivitasnya dalam mengendalikan wereng dan ngengat tanpa mengandalkan pestisida kimia. Keputusan untuk menggunakan perangkap kuning ini didasarkan pada sifat wereng dan ngengat yang tertarik pada warna tersebut.

Selama kegiatan berlangsung, warga sangat antusias terhadap materi dan demontrasi pembuatan perangkap yang telah diberikan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia dan meningkatkan keberlanjutan pertanian di desa Banjarejo. Kelompok tani berkomitmen untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun