Mohon tunggu...
latifah Ira
latifah Ira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Artikel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PUASA : lebih dari sekedar menahan diri

10 Desember 2024   13:18 Diperbarui: 11 Desember 2024   11:26 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari: https://images.app.goo.gl/yonm2mXrM7SVUXvh9

Apa sebenarnya esensi dari puasa? Dan bagaimana praktik ini memengaruhi kehidupan manusia dalam berbagai aspek?. Puasa merupakan salah satu praktik utama dalam agama islam yang dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia. Selain sebagai kewajiban agama, puasa juga mengandung banyak hikmah dan manfaat mendalam bagi individu dan masyarakat. Lebih dari sekedar menahan lapar dan haus, puasa membawa banyak pelajaran yang bernilai. Puasa merupakan kesempatan untuk merefleksikan diri, memperkuat ketahanan mental, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Dalam ajaran agama, puasa tidak hanya bertujuan untuk menahan hawa nafsu, tetapi juga untuk mengembangkan kepekaan sosial, membangun empati, dan membersihkan hati dari berbagai dosa. 

Dalil ber Puasa Surat Al Baqarah Ayat 185

- -

Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."

Dalil Hadist dari HR Bukhari dan Muslim

Dari Thalhah bin Ubaidillah RA, bahwa seorang datang kepada Nabi SAW dan bertanya, yang artinya:

"Ya Rasulullah, katakan padaku apa yang Allah wajibkan kepadaku tentang puasa?" Beliau menjawab, "Puasa Ramadan". "Apakah ada lagi selain itu?". Beliau menjawab, "Tidak, kecuali puasa sunnah."

Sumber dalil: https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6621769/dalil-tentang-puasa-ramadhan-dalam-al-quran-dan-hadits.

Makna Spiritual Puasa

Puasa, dalam konteks agama, adalah sebuah ibadah yang mengandung dimensi spiritual yang mendalam. Selama sebulan penuh, umat Islam berusaha untuk menghindari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, atau berhubungan intim di siang hari. Namun, lebih dari itu, puasa juga mengajarkan pengendalian diri dari amarah, kebohongan, dan segala perbuatan buruk lainnya. Hal ini membantu seseorang untuk memperbaiki kualitas pribadinya dan memperkuat hubungan dengan Tuhan.

Puasa sebagai Sarana Pembersihan Jiwa

Puasa memiliki dimensi pembersihan jiwa. Dengan menahan diri dari kebutuhan fisik, seseorang diberi kesempatan untuk fokus pada aspek-aspek batiniah yang lebih penting, seperti kesabaran, kerendahan hati, dan ketulusan. Ketika seseorang mampu menahan lapar dan dahaga, ia diharapkan dapat menahan pula perasaan atau keinginan yang bisa mengarah pada perbuatan yang merugikan diri dan orang lain.

Meningkatkan Empati dan Solidaritas Sosial

Puasa juga mengajarkan pentingnya rasa empati kepada sesama. Menahan lapar memberikan pengalaman langsung tentang apa yang dirasakan oleh mereka yang hidup dalam kemiskinan dan kelaparan. Oleh karena itu, puasa mendorong umat untuk lebih peduli terhadap orang-orang yang kurang beruntung dan berusaha untuk membantu mereka. Aktivitas berbagi, seperti memberi sedekah atau berbuka bersama, menjadi lebih bermakna dalam konteks ini.

Puasa sebagai Disiplin Diri

Selain dimensi spiritual dan sosial, puasa juga memiliki manfaat psikologis dan kesehatan. Menahan diri dari makan dan minum selama beberapa jam dalam sehari melatih kedisiplinan diri. Proses ini mengajarkan seseorang untuk tidak terlalu tergantung pada kenyamanan duniawi, melainkan lebih mengutamakan tujuan yang lebih tinggi, baik dalam ibadah maupun kehidupan sehari-hari. Puasa juga dapat membantu seseorang untuk mengatur pola makan dengan lebih sehat, menghindari kebiasaan makan berlebihan, dan memberi waktu bagi tubuh untuk beristirahat dan menyegarkan kembali energi yang terbuang.

Puasa sebagai Waktu untuk Refleksi Diri

Selama bulan puasa, waktu lebih banyak digunakan untuk beribadah, berdzikir, membaca Al-Qur'an, dan melakukan introspeksi. Hal ini memberikan kesempatan untuk lebih mendalam mengenal diri sendiri dan memperbaiki kekurangan. Puasa bukan sekadar menghitung hari, tetapi juga menghitung amal, tindakan, dan perasaan yang telah kita lakukan. Ini adalah momen untuk menilai kembali apakah kita telah hidup sesuai dengan ajaran agama, apakah kita telah berbuat baik, dan apakah kita telah mendekatkan diri kepada Tuhan.

Kesabaran dan Ketahanan Mental

Puasa mengajarkan kesabaran yang tinggi. Menahan lapar dan dahaga adalah ujian kesabaran yang menguji ketahanan mental. Ujian ini mengingatkan kita bahwa hidup tidak selalu berjalan mulus, dan kita perlu belajar untuk bersabar menghadapi segala tantangan. Di luar bulan Ramadan, pelajaran ini berguna dalam menghadapi ujian hidup lainnya, baik itu dalam hubungan sosial, pekerjaan, atau tantangan pribadi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun