Mohon tunggu...
Latifah Yuni Putriyani
Latifah Yuni Putriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Biologi

Saya menyukai pengetahuan science

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hepatitis Akut Misterius: Akankah Jadi Momok Baru Pasca Covid-19?

6 Juni 2023   15:02 Diperbarui: 6 Juni 2023   15:52 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi covid-19 sudah mulai melandai pada tahun 2022. Meskipun demikian momok penyakit selain covid-19 belum usai, ancaman virus Hepatitis Misterius masih menghantui di kalangan masyarakat terutama di negara-negara Eropa dan Amerika. Dikutip dari databoks, WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya dengan 10 kasus. Mereka yang terinfeksi adalah anak-anak usia 11 bulan 5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah. Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB, jumlah laporan terus bertambah. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kasus hepatitis akut "misterius" atau acute hepatitis of unknown aetiology yang menjangkiti anak-anak sudah dilaporkan muncul di 20 negara per 1 Mei 2022. WHO masih menyelidiki penyebab dari penyakit misterius ini. Walaupun infeksi adenovirus terdeteksi di antara banyak anak-anak yang terdampak, WHO menyatakan bahwa hubungan antara keduanya masih diteliti.

Dikutip dari CNBC Indonesia Kementerian Kesehatan meminta warga waspada akan penyakit hepatitis misterius yang menyerang anak-anak mulai dari usia 1 bulan hingga 16 tahun. Kewaspadaan tersebut makin meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo (RSCM) Jakarta dengan dugaan penyakit itu meninggal dunia. Kematian ketiganya dalam waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 31 April 2022. Penyebab penyakit hepatitis akut misterius ini hingga kini belum diketahui penyebabnya. Etiologi kasus hepatitis akut non hepA-E pun masih dalam proses penyelidikan dengan memeriksa agen biologis, kimiawi, dan agen lainnya pada kasus yang telah teridentifikasi (Kemenkes RI, 2022).

Gejala klinis yang ditunjukkan dari hepatitis akut ini adalah peningkatan enzim di hati, nyeri abdomen, diare, demam, dan muntah. Bahkan untuk beberapa kasus tidak mengalami gejala apapun. Penyebab pasti dari penyakit misterius ini belum diketahui secara pasti, namun hasil penelitian di laboratorium memastikan penyebabnya bukan dari virus hepatitis tipe A, B, C, D, dan E. Justru pada beberapa pasien ditemukan terinfeksi SARS-CoV-2 dan atau Adenovirus. Infeksi adenovirus sendiri menular melalui kontak langsung dengan individu yang terinfeksi melalui droplet, fecal-oral, dan inokulasi konjungtiva atau secara tidak langsung melalui paparan benda yang terkontaminasi. Infeksi dapat menyebar dengan cepat di antara populasi tertutup, misalnya di rumah sakit dan sekolah, dan tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi adenovirus (ECDC, 2022).

Hepatitis virus merupakan tantangan kesehatan masyarakat global, sebanding dengan penyakit menular penting lainnya seperti HIV, tuberkulosis, dan malaria. Penyakit ini dikhawatirkan akan mewabah seperti kasus covid-19. Pada awalnya covid-19 ini dianggap remeh oleh sebagian orang bahkan oleh pada petinggi atau pemangku kepentingan. Namun efek yang ditimbulkan sangat dahsyat, hampir semua sektor kehidupan menjadi lumpuh.

Sebagai contoh timbulnya penyakit hepatitis A berhubungan erat dengan sanitasi lingkungan yang kurang baik dan perilaku antar individu terhadap kebiasaan bersih, seperti cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar menggunakan sabun. Upaya pencegahan penyakit ini dapat dilakukan melalui upaya promotive dan preventive. Upaya promotive lebih mendorong dalam upaya perubahan   perilaku   pada   masyarakat.   Upaya   preventive   lebih diupayakan dalam pembatasan terkait gizi, perilaku konsumsi alcohol. Sebagian orang mungkin mulai menyadari bahwa sudah perlu memulai hidup dengan pola yang sehat dan waspada akan wabah ini. Dengan demikian diperlukan sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat, terutama untuk masyarakat di daerah-daerah agar dapat lebih waspada dan dapat mengenali penyakit misterius ini sedini mungkin.

sumber:

Puspita RR, Romlah SN, Safitri RN. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Perilaku Dan Sikap Siswa  Dengan  Kejadian  Hepatitis  A  Di  SMPN  20  Depok. Edu  Dharma  J  J  Penelit  dan Pengabdi Masy. 2020;4(2):1-12.6.

Susanto N, Pascawati NA, Sahayati S, Yuningrum H, Setiawan S. Penguatan Pencegahan Penyakit  Hepatitis  Akut  Melalui  Penyuluhan  di  Kelurahan  Purwobinangun,  Kapanewon Pakem. J Kesehat Masy. 2022;1(1):9-16.

CBNC Indonesia, 2022, Kemenkes Warning Hepatitis "Misterius" pada Anak.

Dzulfiqar Fathur Rahman, 2022, Kasus Hepatitis Akut Misterius Sudah Muncul di 20 Negara

ECDC  (2022).  Increase  in  severe  acute  hepatitis  cases  of  unknown  aetiology  in  children. 

Kemenkes  RI    (2022). Infeksi Emerging    Kementerian  Kesehatan    RI.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun