Kadang aku iri dengan Alea. Dia wanita lemah lembut, kharismatik, dan keibuan. Anggun penampilannya, lembut suaranya, dan menenangkan auranya. Beruntunglah Jose memiliki istri sesempurna itu.
"Calvin, boleh aku minta sesuatu?" Aku mulai menggunakan strategi manjaku.
"Minta apa, Princess?"
"Kamu nggak usah ngantor lagi ya. Temenin aku di rumah."
Jose, Alea, dan Arini saling tatap. Reaksi Calvin tetap tenang. Kumaksimalkan puppy eyesku. Sungguh aku berharap Calvin meloloskan permintaanku.
Ekspektasiku menjadi nyata. Calvin setuju. Pasti dia ingin quality time juga denganku. Baiklah, satu rencana terlewati.
** Â Â
Seusai itu senja jadi sendu
Awan pun mengabu
Kepergianmu menyisakan duka
Dalam hidupku