Buku ini pun dibuat dan diedarkan bukan untuk misi perdagangan. Lebih jauh, buku ini dibuat untuk misi perdamaian. Sebuah misi yang lebih valuable ketimbang misi komersial.
Mungkin Kompasianer yang mengikuti tulisan-tulisan cantik Young Lady masih ingat. Bahwa sebagian cerita Dear Malaikat Izrail pernah ditayangkan di Kompasiana.
Ide dasar novel Dear Malaikat Izrail berasal dari tragedi bom tiga gereja di Surabaya dan penembakan masjid di New Zealand. Dua peristiwa berdarah itu terjadi dalam waktu kurang dari setahun.Â
Tentunya kita patut bertanya-tanya. Ada apa dengan perdamaian dunia? Mengapa orang melancarkan terorisme ke tempat yang seharusnya menjadi tempat teraman? Bukankah semestinya rumah ibadah tidak boleh disentuh tangan-tangan besi?
Selama menulis Dear Malaikat Izrail, Young Lady menemukan ketenangan dan hal baru. Ada perasaan di dalam hati yang sulit terlukiskan. Senang bisa menulis novel anak-anak, puas karena bisa keluar sebentar dari zona nyaman menulis cerita roman, mengenang masa kecil, menaruh respek pada anak-anak kecil yang mengasah potensi untuk menjadi bintang, dan lega bisa menyuarakan kesadaran anti diskriminasi pada golongan minoritas. Young Lady cantik merasa dilahirkan kembali saat menulis Dear Malaikat Izrail.
Anyway, Young Lady cantik harus berterima kasih pada publisher yang begitu kreatif. Mereka sampai membuat notebook dan gantungan kunci karakter. Membuat karakter Jose, Andrio, and friends makin hidup. Walaupun tokoh-tokoh di novel ini memang sungguh ada di kehidupan nyata. Terima kasih untuk kreativitas kalian.
Ingin Young Lady sampaikan rasa terima kasih teramat tulus pada orang-orang baik hati yang telah membantu hadirnya karya ini. Orang-orang baik hati itu, baik anggota keluarga besar "Calvin Wan" series maupun bukan.Â
Terima kasih untuk support, kreativitas, dan perhatian tulusnya. Special Young Lady ucapkan terima kasih dari hati terdalam untuk "Calvin Wan" a.k.a Ronald Wan yang telah menginspirasi dan menemani selama proses pembuatan novel ini, pada Jose Dizzman Diaz yang telah membuatkan kata pengantar untuk buku ini, dan pada blogger cantik Mbak Leya Cattleya yang telah mensupport dengan tulus terbitnya Novel Dear MI. Terima kasih terdalam untuk kalian bertiga.