Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Malaikat, Lily, Cattleya] Prolog

30 Agustus 2019   06:00 Diperbarui: 30 Agustus 2019   06:07 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Alea...dingin."

Mata Alea membulat cemas. Ia beringsut bangkit dari posisi tidurnya, cepat meraih remote AC. Mengecilkan fan, menaikkan temperatur. Lembut membelai rambut pria tampan orientalis yang berbaring di sampingnya.


"Masih terasa dingin, Sayang? Aku sudah mengatur suhunya..." kata Alea halus.

Calvin merapatkan selimutnya. Satu tangannya yang lain menggenggam erat tangan Alea.

"Maafkan aku, Alea. Aku membuatmu terbangun tengah malam begini hanya karena..."

Tes.

Darah segar menetes dari hidung Calvin. Makin banyak, makin banyak, makin banyak darah mengalir. Tidak, ini tidak bisa dibiarkan.

Kunci mobil di atas nakas berpindah ke tangan Alea. Susah payah dibujuknya Calvin untuk pergi ke rumah sakit. Membujuk cinta pertamanya sesulit mendirikan Menara Eiffel dalam semalam.

"Nope, aku tidak mau. Aku baik-baik saja, Alea. I'm fine..." tolak Calvin lirih.

"You're fine? Dengan darah sebanyak itu?" bantah Alea.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun