Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Terima Kasih Kompasiana, 3 Buku Calvin Wan Series di Tahun 2019

29 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 29 Juli 2019   06:17 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Mata Pengganti (dok Young Lady)

*Mata Pengganti*

Awalnya, series satu ini erjudul Mata Pengganti Pembuka Hati. Namun judulnya diubah sedikit oleh CEO cantik dan menginspirasi Kak Ariny Nurul Haq. Dua tahun lamanya Young Lady cantik menunggu dan mencari pintu terbuka untuk terbitnya naskah ini. 


Sampai akhirnya, Mata Pengganti dipersilakan masuk ke rumah seorang wanita inspiratif yang bertekad menjaring bakat-bakat bagus lewat penerbit yang didirikannya. Finally, nantikan kehadiran Mata Pengganti. Mata Pengganti dihiasi sisipan cerita tentang modeling dan kisah cinta person with special needs.

Cover Mata Pengganti (dok Young Lady)
Cover Mata Pengganti (dok Young Lady)
*Calvin, Jose, Alea*

Minggu lalu, pada Selasa malam yang cerah berbintang, Young Lady cantik dapat hadiah manis dari penerbit yang sama. Serial Calvin, Jose, Alea lolos seleksi!


 Di tengah proses penerbitan Mata Pengganti, AT Press meloloskan naskah Young Lady yang lainnya. Thanks God. Dua bintang baru dalam keluarga besar Calvin Wan series hadir di naskah cantik ini. Kehadiran Jose dan Alea membuat Young Lady jatuh hati. Kompasianers, apakah kalian jatuh hati juga pada mereka berdua?

*Dear Malaikat Izrail*

"Biarlah Jose jadi bintang yng bersinar di hati Ayah Calvin. Sebab Ayah Calvinlah satu-satunya yang ia miliki. Kehangatan kasih sayangnya menjadi obat penyembuh luka paling mujarab. Luka akibat kehilangan tiga sahabat dalam peristiwa terorisme tiga rumah ibadah atas nama sentimen agama."


Sebuah penerbit novel dan komik memberikan pinangan. Young Lady berdebar saat menyetujui kontrak, sebab ada tantangannya. Lagi-lagi ada bintang baru dan bintang lama yang bikin jatuh hati: Jose dan Calvin Wan. 

Novel ini terinspirasi dari kegelisahan hati Young Lady pasca aksi bom tiga gereja, penembakan masjid Selandia Baru, dan serangan teroris di Hari Paskah di Sri Lanka. As usual, di novel cantik ini pun dihadirkan tokoh yang memiliki keterbatasan fisik namun punya banyak kelebihan.

Cover Malaikat Izrail (Dok Young Lady)
Cover Malaikat Izrail (Dok Young Lady)
**   

Di anniversary kedua Calvin Wan series di Kompasiana, Young Lady cantik ingin mengucap terima kasih. Terima kasih pada Kompasiana yang menjadi rumah tempat tayangnya kisah-kisah cantik selama dua tahun terakhir.

Terima kasih pula untuk bintang-bintang lama dan baru yang telah bermain di Calvin Wan series. Ada bintang lama, ada bintang baru. Eits, jangan lupakan kepala keluarganya. 

Siapa sih kepala keluarga di Calvin Wan series? Siapa lagi kalau bukan Kompasianer Ronald Wan. Tanpa hadirnya my charming angel with the slanting eyes, mana mungkin hadir kisah-kisah Calvin Wan series?

Tak terhitung rasa terima kasih Young Lady cantik untuk para bintang lama dan baru. Pada Opa Effendi, Bunda Dinda, Mas Cinta-Arina (Alm), Anton Surya, Gabriel Angelica, ka Syifa, Kak Adica, Revan, Cindy, Syahrena, Paulina, Erika, Corry, Steven, Reinhard, Abi Assegaf, Adeline, Calisa, Julia, Pak Tian, Rossie, dan Silvi. Mereka ini anggota keluarga lama. 

Pada dua anggota baru dalam keluarga besar, tentu saja Young Lady sangat berterima kasih. Pada Mbak Leya dan pak Jose, terima kasih banyak. Walau mungkin kalian tak merasakan hal yang sama, tetapi Young Lady anggap kalian special. Terima kasih, terima kasih untuk inspirasi yang kalian tularkan.

Ayo merapat ke sini, keluarga besar Calvin Wan series. Young Lady ingin peluk kalian semua. Ada sejuk di hati ini kala bisa merangkul kalian dalam keluarga besar series yang telah dituliskan secara konsisten selama dua tahun.

Tentu cerita bukan sekedar cerita. Sebuah cerita yang baik haruslah memenuhi fungsi menghibur, mendidik, dan menginspirasi. Mesti ada wawasan yang memperkaya pembaca. So far, Young Lady bertahan dengan tetap memberikan wawasan tentang isu medis, pelajaran mengenai toleransi, ajakan menghargai keragaman, seruan untuk mengasihi orang-orang spesial, kepedulian pada orang sakit, dan lirik-lirik lagu cantik yang memperkaya wawasan musik pembaca.

Maaf bila Young Lady berubah menjadi stalker berbahaya tiap kali memantau bintang baru untuk dirangkul dalam keluarga besar Calvin Wan series. Ya, Young Lady memang stalker.

Menulis series ini pun tak mudah. Ada saja tantangannya. Hujatan dari penulis yang merasa dirinya paling hebat, cerita yang dihapus tanpa konfirmasi, dan anggapan kalau kisah-kisah seperti ini kontroversial. Memang kontroversial, so what?

Anyway, Young Lady punya kriteria sendiri bila ingin memasukkan anggota keluarga baru. Baik itu kriteria fisik, kepribadian, dan attitude tentu saja. Makanya Young Lady berusaha observant. Dan Young Lady tetaplah romantis idealis. Tokoh-tokoh dalam cerita tampil cantik dan tampan, sekalipun beberapa dari mereka sedang sakit. Para tokohnya berbakat musik. 

Setidaknya mereka menguasai satu macam alat musik: piano. Semua tokohnya pasti pernah kebagian adegan menyanyi dalam salah satu scene cerita. Young Lady berusaha membuat kisah-kisah Calvin Wan series moviefriendly.

Well, ketiga buku ini on process penerbitan. Ketiga buku ini menggenapi koleksi karya Young Lady menjadi sebelas buku. Apakah Young Lady akan berhenti hanya dengan tiga buku saja? Tentu saja tidak, sweetheart. 

Young Lady cantik ingin mengusahakan buku keempat dalam Calvin Wan series, sebuah novel berjudul "Ayah, Kita Orang Indonesia Kan?" Tapi itu masih usaha. Semoga ada jalan keluar.

Hmmmm Young Lady cantik merasa kecil. Rasanya Young Lady masihlah bukan siapa-siapa bila dibandingkan dengan Bu Christie Damayanti yang sudah punya 22 buku, Kak Khrisna Pabichara dengan novel-novelnya, Pak Jose dengan Manusia Bandaranya, Opa Effendi dengan buku-buku bestsellernya, 

Pak Tian dengan buku antologi puisinya yang berusaha menggeliatkan sastra di pulau timah, Pak Thamrin Sonata dengan jam terbang menulisnya, atau Pak Thamrin Dahlan yang telah menerbitkan buku ke21. Sungguh, Young Lady bukan siapa-siapa bila dibandingkan dengan mereka.

Sekali lagi...terima kasih. Terima kasih untuk semuanya. Terima kasih telah menginspirasi.

**   

Paris van Java, 29 Juli 2019

Happy anniversary, Calvin Wan series.

Kompasianer jatuh hati sama siapa di Calvin Wan series?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun