Bagian 2
Tes.
Cairan bening menetes ke pipi Alea. Ia tergugu. Tubuhnya terguncang pelan menahan isak. Tangis terperangkap di kerongkongannya.
"Calvin...Calvin." bisiknya berulang-ulang, pilu.
Bibir boleh diam terkatup. Hati bebas bicara. Jauh di dalam hati, Alea tak pernah menganggap Calvin orang biasa. Suaminya bagai malaikat.
Alea tahu betul siapa suaminya. Boleh saja orang-orang menganggap Calvin hanya pria biasa yang tidak sebanding dengan istrinya. Kenyataannya tak sesederhana itu.
Rapat dimulai. Alea mengumpulkan sisa-sisa konsentrasinya. Sudut batinnya menyimpan harap. Berharap tiga project besar dan melelahkan ini cepat berakhir.
** Â Â
Oh cinta
Mengapa kau tak mudah