Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dua Event Menulis, Ada Apa dengan Kompasianer?

11 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 11 Juni 2019   06:32 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Event pertama, EMPSK, meraih keterbacaan 1180, 65 votes, dan 197 comments. Ayo kita check event kedua. Event kedua, mendapat keterbacaan sejumlah 248, 18 votes, dan 26 comments. Bila pengumuman eventnya Kompasianer Lilik Fatimah Az Zahra diganjar label artikel utama, pengumuman eventnya pak Jose dilabel pilihan. Nah, detail kan Young Lady? Young Lady pintar... Eventnya Kompasianer Lilik Fatimah Az Zahra ditanggapi 60 karya puisi bertema perempuan. Dan eventnya pak Jose? Ada 2 tulisan yang diikutsertakan. Tak lain tulisannya Young Lady cantik, dan artikel Romo Bobby.

So, what happen? Ada apa dengan Kompasianer? Mengapa dua event menulis di bulan yang sama, dihelat oleh dua Kompasianer produktif, tetapi menghasilkan respon yang jauh, jauh berbeda? Sekarang Young Lady mau tanya. Ada apa denganmu? Ups, memangnya lagunya Peterpan? Maksudnya, ada apa dengan Kompasianer?

Sempat Young Lady diskusikan hal ini dengan "Calvin Wan". Menurutnya, ini faktor blogwalking. Tapi hanya sebentar, karena Young Lady tak ingin ada hati yang terluka. However, "Calvin" itu lembut dan feelingnya kuat.

Anyway, Young Lady pribadi tidak mengikuti EMPSK karena memang tidak bisa menulis puisi. Ya, kemampuan berpuisi Young Lady 0%. Young Lady cantik bukanlah Pak Tian, Pak Zaldy, Pak Arman Syarif, atau Bu Lusy. Mereka raja-ratunya puisi.

Lantas, kenapa Young Lady ikut event kedua? Karena Young Lady sudah lama ingin menulis buat pak Jose. Menulis artikel non-fiksi tepatnya. Dan momennya pas.

Dua event menulis yang diikuti Young Lady tahun ini: Banci Pilpres dan Event Satu Dasawarsa. Alasannya simple saja: Young Lady lihat siapa penyelenggaranya. That's all. Young Lady tak lihat popularitas, hadiah, sponsor, atau oportunity. Cukup lihat siapa di baliknya. Tahu kan ada siapa di event Banci Pilpres waktu itu? Padahal Young Lady paling segan menulis politik. Takut dihantam Yudhi, Angel Penakluk Setan, Riza Haryati, Goenawan, etc.

Toh tujuan Young Lady ikut event menulis di Kompasiana bukan karena mencari hadiah. Tetapi sebagai wujud kasih sayang dan rasa menghargai untuk orang yang menyelenggarakannya. Sentimental ya? Yah, that's me. Young Lady kan romantis idealis.

Boleh nggak Young Lady jujur lagi? Maaf bila ada yang kurang berkenan. Young Lady bersimpati pada pak Jose karena event menulisnya menghasilkan partisipan yang tidak sebanyak eventnya peraih the best fiction. Padahal bila dilihat dari blogwalking, attitude, friendship, dan kepribadian, beliau tergolong Kompasianer yang menyenangkan. Sudah pernah Young Lady ungkapkan dalam tulisan cantik waktu itu.

Lalu, apa yang salah? Apa karena faktor popularitas? Ataukah karena sentimental? Hmmmm, Young Lady jadi takut. Takut mau melempar sesuatu yang penting ke Kompasiana. Entah itu novelet, promosi buku, vlog, atau sesuatu tentang modeling. Nanti bisa-bisa Young Lady bernasib begitu.

Okelah, memang kekeluargaan dan toleransi di Kompasiana bagus sekali. Kompasiana sudah seperti rumah. Tapi, sisi negatifnya, Kompasianer masih kurang inisiatif. Kurang ada gerakan dan saling bergandeng tangan. Ada Kompasianer yang dibiarkan berjalan sendirian, ada Kompasianer yang dihujani perhatian. Kompasianer kelas atas dipuja-puji dan didengarkan. Sedangkan Kompasianer yang dianggap bukan kelas atas dibiarkan kesepian. Human touchnya masih kurang.

Sorry ya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun