Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Calvin, Jose, Alea dan Hari Raya Kesepian

6 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 6 Juni 2019   06:45 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah? Pantaskah ia menjadi istri Ayah Calvin? Sekali lagi dibacanya surat dari almarhumah Sivia. Menekuri kalimat-kalimatnya, meresapi kata per kata.

Sivia emmilihnya. Sivia memilihnya menjadi pengganti. Menjadi istri untuk Ayah Calvin, menjadi Bunda untuk Jose. Sayangnya, Alea terlambat. Ia terhalang puluhan project kesetaraan gender dan kesibukan lainnya selama bertahun-tahun. Urusan ini lolos dari kepalanya.

Makin dalam penyesalan Alea saat mengetahui lika-liku Ayah Calvin sebagai single parent. Dia tahu persis kondisi pria itu. Ayah Calvin pasti lelah melakoni perannya sendirian.

Karena Ayah Calvin, Alea menguatkan hati. Pelan tapi pasti, ia beranjak meninggalkan taman. Amanah harus ditunaikan.

Alea memasuki rumah paling besar di kompleks itu. Ditekannya bel. Dua menit kemudian...

"Alea?"

"Calvin?"

Keduanya terperangah. Alea yang cantik dan Ayah Calvin yang tampan. Larut dalam tatap dan cinta. Tahun-tahun memisahkan mereka. Namun, rasa dan pengharapan itu tak berubah.

Mata Ayah Calvin berkaca-kaca. Ingin, ingin sekali ia merengkuh tubuh indah itu. Membelai rambut hitam yang kini telah terpotong pendek sebahu itu. Rambut Alea tak sepanjang dulu. Tetap saja ia cantik. Alea cantik, cantik luar-dalam.

"Ayah, apa itu Bunda?"

Dari ruang tengah, terdengar derit kursi roda. Jose menyusul Ayahnya. Hatinya menghangat melihat sosok jelita yang berdiri anggun di ambang pintu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun