Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[Dizz10Y] Jose, Cerita Anak, dan Pujian Cantik

31 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 31 Mei 2019   06:05 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore itu, Young Lady merajuk manja pada "Calvin Wan". Young Lady minta ditemani saat hari raya nanti. Saat itulah Young Lady cantik menemukan pengumuman event menulis yang dibuat Pak Jose.

Kalau kebanyakan Kompasianer memanggilnya Dizzman, Young Lady mau panggil Jose aja ya. Biar beda. Iya dong, Young Lady kan suka yang beda-beda. Menurut Young Lady, tulisan Pak Jose yang paling berkesan adalah

A Tribute to Maurinta

Well, ini keempat kalinya Young Lady menulis cantik untuk Kompasianer lain di bulan mulia. War biazah. Pertama, untuk Opa Effendi. Kedua, untuk Bunda Dinda. Ketiga, untuk Ronald Wan a.k.a "Calvin Wan". Dan keempat, buat Pak Jose! Horeeeee!

Actually, Young Lady sudah lama ingin membuat tulisan/esai cantik buat Pak Jose. Tapi momennya belum ada. Ulang tahun Pak Jose masih jauh. Takutnya umur Young Lady nggak sampai.

Taraaaa....surprise! Nggak tahunya, Pak Jose bikin event. Eventnya kece: Satu Dasawarsa Berkarya di Kompasiana. Pas tuh momennya.

Eits, tapi Young Lady nulis cantik begini bukan karena minta pulsa ya. Bukanlah, memangnya Young Lady "Mama minta pulsa?" Young Lady membuat tulisan cantik begini dari hati.

Menulis buat bapak baik hati ini sebenarnya bukan hal baru lagi. Kalau kalian perhatiin, di kanal fiksiana akhir-akhir ini Young Lady sering memampangkan cerita cantik. Genrenya cerita anak sih. Inspirasinya dari Idola Cilik dan dua Kompasianers. Soal Idola Cilik, bisa dibahas di cerita lain. Di sini, Young Lady mau bahas salah satu Kompasianernya aja.

Kompasianernya ya Pak Jose itu.

Baca: [Dear Malaikat Izrail] Mimpi Buruk

 Dikisahkan, Jose anak tunggal Ayah Calvin. Anak lelaki yang baik, perhatian, toleran, dan peduli pada temannya yang berkebutuhan khusus. Jose adalah miniatur sempurna Ayahnya.

Baca juga Ayah, Kita Orang Indonesia kan?

Jose dan Ayah Calvin tak terpisahkan. Ayah Calvin satu-satunya yang dimiliki Jose. Anak dan ayah itu saling mencintai dan menguatkan.

Ok, back to focus. Young Lady punya kesan baik dengan Pak Jose. Kesan pertama, ramah. Pak Jose ini open sama Kompasianer lain, apa lagi yang masih muda dan cantik kayak Young Lady. Kompasianer yang suka menulis artikel traveling ini fast response. Ia mudah dihubungi. Fast respon saja sudah merupakan first impression yang baik. Bikin orang jadi punya mood untuk berkomunikasi dengannya.

Kesan kedua, humble. Of course. Gimana nggak rendah hati? Pak Jose aja masih mau ngobrol sama orang kayak Young Lady. Young Lady kan bukan siapa-siapa. Di sela kesibukannya, public policy and infrastructure analyst ini masih sempat merespon inbox Young Lady.

Kesan ketiga, no judgement. Dikasih stereotip...sakitnya tuh di sini. Pak Jose ini tipikal Kompasianer yang tidak menghakimi. Tidak memaksakan orang lain menyetujui suatu opini. 

Terbuka dengan pandangan baru dan unpopuler opinion. Buktinya, selama Young Lady mengenalnya, Pak Jose tidak pernah melontarkan judgement atas tulisan dan sudut pandang Young Lady yang berbeda. Padahal bukan sekali-dua kali Young Lady dihajar di K. 

Kebanyakan kelakuan para kampreters penebar hatespeech. Tapi, Pak Jose ini hangat dan terbuka seperti Kompasianer dalam lingkaran pertemanan Young Lady cantik.

Kesan keempat, secret admirer. Cinta diam-diam...yeeee itu kan lagunya 3 Composer. Pssttt...jadi ceritanya gini. 

Waktu Knival tahun kemarin, Young Lady nggak bisa datang karena ada acara keluarga. Tapi Young Lady dapat updatenya dari kaka cantik Syifa Ann. Coba tebak apa kata kaka cantik?

"Ada bapak-bapak yang nyariin kamu. Namanya Diaz apa Bas, soalnya nggak jelas karena berisik. Dia bilang tulisan-tulisan kamu berani. Tulisan kamu rasa novel."

Gitu cobaaa...

Rasanya Young Lady tidak kenal dekat dengan Kompasianer yang namanya "Bas". Kalau "Diaz" memang ada. So, Young Lady simpulkan, secret admirer yang nanyain Young Lady di Knival itu memang dia. Tapi, tersangkanya nggak ngaku tuh. Padahal udah dikodein...ehm.

Kesan keempat, baik. Tentu saja. Kalo nggak baik, nggak mungkin Young Lady jadiin bintang baru dalam cerita. Pak Jose dan "Calvin Wan" jadi bintang-bintang pengisi cerita cantik Young Lady.

Anyway, Young Lady ingin tanya sama Pak Jose. Artikel-artikel Pak Jose sering HL. Kenapa blogwalkingnya masih belum seintens Pak Tian? Ini pertanyaan jujur dari hati.

Lalu...pernahkah Pak Jose bertemu "Calvin Wan"? Mungkin pernah, mungkin tidak, atau mungkin tidak sadar kalau sudah ketemu. Perhatikan kalau ada malaikat tampan bermata sipit jalan-jalan ke event Kompasiana. Sapa dia dengan lembut, dialah "Calvin Wan". #Cie

Semoga Pak Jose selalu sehat, bahagia, dan berada dalam lindungan Tuhan. Semoga tetap produktif dan makin rajin blogwalking di K.

Finally, Young Lady punya lagu buat Pak Jose. This song for you.


Andaikan kau masih ada

Berdiri mendampingiku

Kuingin kau tahu

Betapa ku menyayangimu

Andaikan ku sanggup

Untuk memutar kembali waktu

Tak pernah sekejap pun

Kualihkan engkau dari perhatianku

Selama hidupku hanyalah dirimu

Yang sanggup menyinggahi ruang-ruang hidupku

Selama hidupku hanyalah dirimu

Yang sanggup menempati ruang-ruang hatiku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun