Well, Young Lady mau cerita. Minggu sore, sepulang berbagi, Young Lady duduk di depan TV. Saat itu sedang disiarkan program kultum. Young Lady tak mengikuti materinya, sebab sudah sampai penutup. Di bagian penutup, sang ustadz berdoa.
"Ya, Allah, jagalah saudara-saudara kami di Palestina dan Suriah..."
Ehm, bagus sih doanya. Sudah tepat. Tapi...kalau Young Lady jadi ustadznya, doanya akan Young Lady tambah:
"Ya, Allah, jagalah saudara-saudara kami kaum minoritas, etnis Tionghoa, Manado Borgo, komunitas bule Lamno, dan lainnya."
Young Lady akan mengutamakan doa untuk Indonesia lebih dulu. Sayang sekali ya. Di kalangan pemuka agama Islam, masih jarang ada kesadaran untuk mendoakan minoritas di negeri sendiri. Fokus doa selalu saja hanya untuk saudara-saudara seiman di daerah konflik. Padahal yang minoritas juga butuh doa.
Di hari kelima bulan mulia, Young Lady cantik ingin memainkan musik untuk "Calvin Wan". Tapi dia melarangnya. Waktunya kurang tepat. Bisa mengganggu orang, begitu katanya dengan lembut.
Aduh, sepertinya tulisan cantik ini makin random saja ya. Sudah ah, malah cerita-cerita kemana-mana. Bulan mulia ini bulan kasih, kan? Bulan cinta, kan?So, izinkan Young Lady menyampaikan salam terhangat untuk Mbak Leya Cattleya, Opa Effendi, Pak Tian, Prof. Apolo, dokter ganteng, Pak Jo (Tabea, wellcome back to Kompasiana), Romo Bobby, Mas Susy Haryawan, Pak Irwan Rinaldi, Bu Lusy Mariana, Bunda Dinda, kaka cantik Syifa, Kak Adica, Pak Zaldy Chan, Pak Rudy Wiryadi, Pak Rudy Yuswantoro, pak Hensa, Pak Jokris, pak Salengke, bu Muthi, pak Edy Supriatna, dan seluruh Kompasianer yang telah membaca/mendukung Young Lady lewat blogwalking setiap harinya. Salam hangat, salam kasih, dan terima kasih untuk kalian semua.
Torang samua basudara.
Tabea.
Tulisan cantik, dari Kompasianer cantik bermata biru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H