"Mana Nyonya Dinda?"
"Dia tak mau merayakan Imlek bersamaku."
"Sayang sekali."
"Dimana Tuanmu?"
"Sudah tidur. Saya balik lagi ke sini."
Tes.
Setetes darah terjatuh ke pasir. Hidung Calvin berdarah. Dokter Tian sigap menyeka darah dengan tissue. Sorot matanya memperingatkan.
Calvin resah, sungguh resah ditatapi seperti itu. Seakan ia manusia terlemah di dunia. Tidak, ia harus buktikan kalau kanker darah bisa dilawan.
** Â Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!