Baca " Melihat gelas Setengah isi atau Setengah kosong?"
Resign, dipecat, hengkang dari sebuah instansi/kantor tidak selamanya buruk. Banyak hikmah positif yang bisa kita ambil. Memperbaiki kualitas waktu dengan orang-orang terkasih, lebih dekat dengan Tuhan, memperoleh kebebasan bersuara, dan membuka peluang baru yang lebih baik. Mundur satu langkah untuk maju sepuluh langkah. Ada kalanya kita harus mengalah untuk menyambut kemenangan yang lebih manis.
So, buat kalian yang baru resign atau terhenti kariernya dari sebuah instansi, jangan sedih. Gunakan waktu senggang yang ada untuk berjuta kebaikan. Nikmati kebersamaan dengan diri sendiri, orang-orang tercinta, dan Tuhan. Coba bandingkan situasi kalian saat masih sibuk di suatu perusahaan tertentu dan  kini setelah resign.
Misalkan, dulu ketika masih di instansi, kalian dilarang berpendapat ini-itu. Lalu kalian kelelahan karena over work. Ibadah dan doa kalian pun jadi berantakan.
Saat ini, setelah kalian hengkang dari kantor lama, kalian bisa lebih fokus memanjakan diri. Movie marathon, menunjukkan dukungan politik pada paslon pilihan, meluangkan banyak waktu untuk memperhatikan orang-orang tercinta, dan lebih khusyuk berdoa pada Tuhan.Â
Eits, jangan salah. Semua itu takkan optimal dilakukan bila kalian masih terikat dengan instansi tertentu. Sebab kalian terikat aturan dan sudah terlalu lelah ketika jam kantor usai. Iya kan?
Resign dan menyerah dengan politik kantor tak selalu buruk. Ada sisi positifnya. Kompasianers, bagaimana perasaan kalian saat harus meninggalkan instansi tempat kalian bekerja?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H