-Semesta Abi Assegaf-
Beberapa hari ini, ia tak datang. Sempat kukira dia malaikat tampan bermata sipit pujaan hati Silvi. Dia berkeras bukan malaikat itu, hanya kemiripan mata dan tatapan yang memperdayaku.
Namun, benarkah begitu? Ya Allah, sungguh ku keilangan dirinya. Dia perawat kesayanganku. Lebih baik aku punya satu perawat homecare berhati lembut dan tulus dibandingkan satu tim perawat penuh tipu daya dan akal bulus. Ketulusan lebih berharga dari kuantitas.
Masih kukenang segala kebaikannya. Kasihnya, lembutnya, sabarnya, dan caranya merawatku. Kuingat ketika softlensnya tersangkut. Akulah yang membantu mengangkatnya. Di saat itu, kutemukan sepasang mata yang sangat kukenal.
Gabriel Purnama Sutanto, dimanakah dirimu?
-Semesta Arlita-
Kehadirannya membuatku sangat terbantu. Maafkan diriku, Ya Rabb. Diri ini kelewat sibuk dan sulit membagi waktu. Belakangan ini, terpaksa suamiku dirawat tangan lain.
Kupercayakan suamiku padanya. Dia yang memiliki tangan hangat dengan cincin terpasang di jari manis dan jam tangan mahal di tangan kanan. Dia yang merawat suamiku dengan penuh kasih.
Kini ia seakan menghilang. Kemanakah Gabriel? Kemanakah malaikat keluargaku? Aku membutuhkannya, sangat butuh dia.
-Semesta Adica