Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Boxing Day" ala Young Lady Cantik, Ambil Saja Spiritnya

30 Desember 2018   06:00 Diperbarui: 30 Desember 2018   08:06 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eits, ini bukan Hari Tinju ya. Bukan, sama sekali tak ada hubungannya dengan olahraga tinju meski namanya boxing. Kompasianers, tahu nggak apa itu boxing day? Angkat tangan kalau ada yang tahu.

Boxing day adalah hari untuk berbagi kegembiraan dan hadiah. Umumnya jatuh pada tanggal 26 Desember. Sering kali disebut hari kedua Natal. Menariknya, boxing day pertama kali dirayakan di negeri leluhur bermata biru! Cakep ya?

Yups, boxing day pertama kali dicetuskan di Inggris. Di negerinya Ratu Elizabeth. Ada banyak versi sejarah dirayakannya boxing day. Versi pertama mengatakan, pada hari itu para bos dan orang kaya memberikan kotak Natal atau Christmas Box pada pekerja-pekerja mereka. Kotak itu berisi uang dan hadiah, balasan karena mereka bekerja setahun selamanya.

Ada pula versi lain yang mengatakan boxing day berasal dari tradisi orang-orang yang meletakkan kotak sumbangan di gereja untuk membantu orang tak mampu di hari Natal. Versi lainnya menyebutkan, tradisi boxing day sudah ada sejak zaman Romawi. Saat itu, orang-orang Romawi mengumpulkan uang di dalam kotak dan menyerahkannya pada pendeta untuk disumbangkan.

Wah, yang benar mana ya? Young Lady nggak tahu. Tapi yang jelas, boxing day dirayakan di Inggris, Australia, Irlandia, Afrika Selatan, Jamaika, Hongkong, dan negara-negara persemakmuran lainnya. Di Afrika Selatan, boxing day dikaitkan dengan Hari Jasa Baik. Di Irlandia, hari satu ini dihubungkan dengan Hari St Stevent. Boxing day dijadikan hari libur federal oleh negara Australia.

Waktu boxing day, warga Inggris dimanjakan dengan aksi sepak bola marathon. Mereka diberi kesempatan buat bermalas-malasan seharian di depan televisi tuh. Pintu rumah terbuka untuk menerima kerabat yang datang. Biar sama-sama menghabiskan sisa kalkun, ham, dan wine.

Boxing day juga dimeriahkan dengan boxing day sale besar-besaran. Orang beramai-ramai mengangkati kardus raksasa berisi peralatan elektronik dan perabotan rumah tangga. Wow, kayaknya seru ya.

Di balik itu semua, esensi boxing day sendiri adalah hari berbagi kegembiraan dan hadiah. Hari berbagi atau bertukar kado. Young Lady cantik bermata biru juga melakukannya. Tapi tak mutlak di tanggal 26 Desember. Buat Young Lady, boxing day bisa kapan saja.

Awal November lalu, Young Lady cantik membungkus kado cantik berhias baju dan pita di tengahnya. Kado itu Young Lady bawakan untuk "Abi Assegaf". Padahal saat itu beliau tidak berulang tahun. Ultah "Abi" sudah lewat tiga bulan. Young Lady membuat sendiri kado untuk "Abi". Time to give. Saatnya memberi.

Bulan berikutnya, Young Lady kirimkan kado untuk malaikat tampan bermata sipit "Calvin Wan". Sayangnya, Young Lady tak sempat membungkusnya. Jadi kurang cantik deh kadonya. No problem, begitu kata si "Calvin".

Young Lady senang melakukannya. Ada rasa bahagia saat memberi hadiah. Young Lady memang suka kado. Suka bungkusnya juga, bungkusnya yang cantik dan dibutuhkan proses untuk membungkus kado. Tapi Young Lady jarang mendapatkan kado. Biarlah, seperti lagunya Nidji. Yang penting Young Lady sudah memberi. Mungkin orang-orang di sekeliling Young Lady menganggap Young Lady tak cukup pantas menerima kado terbungkus cantik.

Memberi hadiah tak hanya Young Lady lakukan di studio atau di tempat lain. Tetapi juga di Kompasiana. Iya, di Kompasiana. Gimana caranya?

Beberapa kali Young Lady membuatkan tulisan cantik khusus untuk beberapa Kompasianers. Kompasianers yang pernah Young Lady buatkan tulisan cantik adalah Pak Tian, Pak Katedra, Dokter Evita, almarhum Mas Wahyu, Bunda Dinda, Opa Effendi, dan "Calvin Wan". Di luar Kompasiana, ada almarhumah Arina dan "Abi Assegaf". Menulis untuk orang lain itu berkah. Tulisan-tulisan untuk mereka adalah hadiah.

Jangan menunggu boxing day untuk memberi hadiah. Kali ini, sejenak stop dulu menganggap budaya orang kafir atau debat halal-haram. Kita bicara tentang kasih dan kebahagiaan. Bila tak suka boxing day karena dianggap kebiasaan haram, ambillah spiritnya. Spirit berbagi, mengasihi, dan membahagiakan orang lain.

Lagi pula, Nabi Muhammad juga suka memberi hadiah kok. Ayo, siapa yang mengaku belajar agama lebih dalam, pasti tahu. Nabi yang lebih tampan dari Nabi Yusuf itu sukaaaaa sekali memberi hadiah. Tidak percaya? Coba simak hadits ini.

تَهَادُوْا تَحَابُّوْا

"Saling menghadiahilah kalian niscaya kalian akan saling mencintai." (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 594, dihasankan Al-Imam Al-Albani t dalam Irwa`ul Ghalil no. 1601)

Rasulullah SAW tidak mengenal budaya boxing day. Tetapi spirit untuk saling memberi hadiah terpancar darinya. So, berhentilah bilang-bilang kafir dan haram. Cukup ambil sisi positifnya saja. Kompasianers, sudahkah kalian memberi hadiah pada orang lain?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun