Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Ladies", Jangan Biarkan Pipi Anda Dicium Semua Pria

8 Desember 2018   06:00 Diperbarui: 8 Desember 2018   05:59 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu ini Young Lady cantik ada acara keluarga. Bertempat di sebuah hotel, ada beberapa acara yang harus diikuti. Acara pertama adalah makan malam keluarrga di hari pertama.

Malam itu, Young Lady turun ke lobi mengenakan pakaian hitam. Eits, jangan diartikan duka cita ya. Hitam juga berarti berwibawa.

My mom membawa Young Lady ke tengah keluarga besar. Mereka semua menyambut hangat Young Lady. Ada yang bersalaman, berpelukan, minta foto, menarik-narik Young Lady agar mau duduk di sebelahnya, berebut menawari Young Lady agar mau semobil dengannya, pokoknya macam-macam lagilah. Sudah biasa. Lalu, tetiba saja, seorang pria mencium pipi Young Lady.

Langsung saja Young Lady kaget. Young Lady cubit dan tampar pipi Young Lady sendiri. Orang-orang kaget. Ada pula yang tertawa.

Tapi, itu sama sekali tak lucu buat Young Lady cantik. Young Lady hanya ingin dicium oleh pria-pria yang terdekat dan penting dalam hidup. Jika pria yang tidak penting dan bukan apa-apa, jelas itu sangat mengganggu. Ingin sekali Young Lady nyanyikan petikan lirik lagunya Marion Jola di hadapannya: Jangan ganggu jangan ganggu, jangan ganggu aku lagi. Young Lady hanya diam. Well, Young Lady tidak sekasar itu.

Jadikan apa yang diceritakan Young Lady sebagai pengalaman berharga buat para wanita lainnya. Pelajaran berharganya, jangan mau dicium semua pria. Jadilah selektif untuk menerima ciuman orang lain. Bedakan mana ciuman yang tulus dan menenangkan, mana ciuman yang mengobarkan kemarahan.

Jangan terlalu cepat merasa bangga bila ada pria yang ingin mencium kita. Bila perlu, lindungi diri dari mereka yang terang-terangan ingin mencium kita. Para wanita harus belajar memproteksi diri.

Banyak sekali pria berbahaya. Ada beragam motif mereka saat memberikan ciuman pada wanita. Berhati-hatilah bila kalian memiliki wajah cantik atau prestasi. Tak selamanya jadi cantik itu enak. Wanita cantik rawan menjadi korban para pria jahat. Kompasianers, bagaimana menurut kalian?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun