Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadi Cantik Itu Mudah, Menjadi Unik Itu Berat

6 Oktober 2018   06:00 Diperbarui: 6 Oktober 2018   07:11 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setujukah Kompasianer dengan judul tulisan cantik ini? Memang benar kok. Menjadi cantik itu mudah. Tetapi, menjadi unik itu berat.

Orang memahami kecantikan. Keunikan sulit dipahami. Young Lady sangat merasakannya.

Sejak dulu, Young Lady cantik suka kejutan. Baik itu memberi maupun menerimanya. Young Lady suka menjadi unik dan berbeda dibandingkan yang lainnya. Disama-samakan dengan orang lain sama sekali bukan "Young Lady banget".

Sama halnya dengan kualitas dalam studi atau pekerjaan. Jangan harap Young Lady akan puas hanya dengan kualitas yang standar/biasa-biasa saja. Sebab Young Lady cantik tak suka sesuatu yang biasa. Jika bisa menjadi istimewa, mengapa harus menjadi biasa? Perfect akan lebih baik lagi.

Begitu pula dalam melakukan seminar proposal skripsi Hari Kamis lalu. As usual, Young Lady cantik membuat surprise.

Dari awal menulis proposal, Young Lady sudah memahami dan menguasainya di luar kepala. So, selama tampil dalam seminar, Young Lady sama sekali tak membaca. Materi itu dijelaskan dengan hafalan dan pemahaman.

Materi demi materi Young Lady jelaskan dengan sistematis. Sempurna, tak satu pun detail yang kurang dan terlewati. Di akhir seminar, Young Lady membuat kejutan. Bila kebanyakan mahasiswa hanya menutup penampilan mereka dengan seadanya, Young Lady menutup seminar dengan sebuah cerita. Ya, naluri Fiksianer Young Lady bangkit saat itu. 

Young Lady cantik menceritakan kisah singkat nan indah tentang malaikat tampan bermata sipit, tentunya tanpa menyebut nama. Kisah itu diambil dari salah satu petikan fiksi cantik karya Young Lady. Tak hanya itu, Young Lady menceritakan kisah malaikat tampan bermata sipit diiringi Untukmu Aku Bertahan nya Afgan. Keren, kan?

Seminar itu lebih hidup dari yang lainnya. Seorang dosen memuji Young Lady memiliki penguasaan materi yang luar biasa. Teman dekat Young Lady, si cantik Calisa, memuji penampilan Young Lady. Terlebih, ia suka dengan cerita Young Lady yang diiringi lagunya Afgan. Malaikat tampan bermata sipit "Calvin Wan" bangga pada Young Lady cantik.

Keunikan dan 'beda'nya Young Lady tak sampai di situ. Usai seminar, Young Lady cantik membagi-bagikan coklat pada para pembahas proposal dan penanya. 12 batang coklat Young Lady bagikan pada mereka. Apa reaksi mereka? Terkejut mulanya, senang pada akhirnya. Yes, Alhamdulillah. Thank you Allah, Young Lady sudah membagi kebahagiaan dan keunikan pada mereka.

Itulah bahagianya menjadi unik. Menjadi lain dari pada yang lain. Coba, mana ada seminar proposal skripsi kayak gitu? Mana ada mahasiswa di kelas Young Lady cantik yang menutup seminarnya dengan kisah yang cantik? Mana ada mahasiswa bagi-bagi coklat buat penanya dan pembahas saat seminar proposal?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun