Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Karena Young Lady Ingin Dimengerti

23 September 2018   06:00 Diperbarui: 23 September 2018   06:10 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cieee, judul tulisannya kayak lagunya Ada Band: Karena Wanita Ingin Dimengerti. Ya, Young Lady kan memang wanita. Wajar dong, kalau wanita ingin dimengerti.

Actually, ringan saja bahasan hari ini. Tulisan cantik ini muncul dari pertanyaan yang menggelitiki syaraf-syaraf Young Lady. Membuat Young Lady cantik geli dan gemas.

Pertanyaannyaaa...kenapa tulisan fiksi cantik Young Lady votenya lebih sedikit dibandingkan tulisan non-fiksi?

Aduh, sorry...aneh ya? Tapi serius, Young Lady penasaraaaaan banget. Tentunya Young Lady bukan asal bicara. Asumsi dasar ini muncul dari hasil observasi selama beberapa waktu.

Kalau boleh cerita dikit, Young Lady pakai weekdays untuk menulis fiksi. Selain mengincar posisi NT, Young Lady juga mencari keterbacaan. As we know, weekend itu jadi waktu tersuram di Kompasiana. Rerata pembacanya sedikit. So, Young Lady pilih hari Senin-Jumat khusus untuk fiksi.

Di akhir pekan, barulah nulis non-fiksi. Temanya yang ringan-ringan ajalah. Nggak usah berat-berat. Masa weekend baca yang berat?

Ternyata ternyata oh ternyataaaa...tulisan-tulisan cantik non-fiksi Young Lady malah lebih banyak votenya dibanding fiksi. Kenapa yaaaa? Ada yang bisa jawab nggak?

Ok, di sini Young Lady sudah cukup observant. Sudah berminggu-minggu ini Young Lady mencoba, mempraktikkan, dan mengamati sendiri. Ya, hasilnya begitu.

Kira-kira ada apa ya? Padahal blogwalkingsesuai kultur Kompasiana sudah. Tebar pesona ke sana-sini sudah. Lalu, kenapa?

Apa karena tidak ada yang mengerti pola fiksi-fiksi Young Lady? Meski sebenarnya, Young Lady ingin dimengerti.

Balik lagi ke awal. Di Kompasiana ini, banyak Fiksianer luar biasa. Ada Fiksianer wanita, ada Fiksianer pria. Mungkin kalau Fiksianer pria bisa lebih cuek kali ya. Bodo amat mau fiksinya dimengerti atau tidak.

Sebagai Fiksianer wanita, Young Lady cantik mau juga dong dimengerti. Dimengerti...sedikiiiit aja sama Kompasianer.

You're what you write. Kalau Yyoung Lady sering nulis dengan gaya manis manja ala Princess, sering nulis fiksi dengan lagu, pilih lagu-lagu slow nan lembut buat fiksi, menghadirkan karakter bermata biru, Muslim berparas bule dan oriental, ya memang itulah khas Young Lady. 

Senang sekali bermain di ranah itu. Kalau belakangan ini Young Lady nulis serial dengan lagu-lagu Afgan, ya karena Young Lady memang suka. Suka sama penyanyinya, suka lembutnya, dan suka bawain lagunya.

So far, satu-satunya yang memahami karakteristik fiksi Young Lady hanya malaikat tampan bermata sipit "Calvin Wan". 

Thanks for Calvin, thanks buat pengertian, gambar-gambar ilustrasi yang diberikannya, posisi video musik yang tepat, dan uploadingnya tiap hari untuk Young Lady. Hmmmm, beruntung banget yang nanti akan jadi Silvinya Calvin...sungguh beruntung.

Back to focus. Kurangnya vote tulisan fiksi dibandingkan non-fiksi bisa jadi karena ketidakmengertian. Bisa pula karena selera. However, Young Lady takkan menyerah. Kompasianers, adakah dari kalian yang mengerti?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun