Rabu pagi yang hangat dan ceria, Young Lady dapat surprise. Ehm, sebenarnya bukan surprise juga sih. Sudah tahu sebelumnya, tapi kedatangannya tetap menimbulkan efek kejutan.
Pengantar paket datang ke rumah Young Lady cantik. Ternyata ada kiriman buat Young Lady. Kilat khusus, mana harus tanda tangan lagi. Dan tanda tangannya...Alhamdulillah, Young Lady keliru. Salah dengan sukses. Ah, I don't care.
Setelah diterima, paket mungil tapi berat itu pun dibuka. Olala, siapa lagi pangeran tampan yang mengirim sesuatu untuk Young Lady cantik bergaun putih dan bermata biru? Ternyata ternyata oh ternyataaaa...kali ini dari Kompasianer kece yang tulisan-tulisan filsafat dan humanioranya bisa menggetarkan hati kita semua. Siapa lagi kalau bukan Pak Katedrarajawen.
Tentu saja malaikat tampan bermata sipit "Calvin Wan" tahu tentang kiriman itu. Young Lady cantik takkan melukai hatinya dengan menerima sesuatu sembunyi-sembunyi dari lawan jenis di belakangnya. Tak ingin melukai hati malaikat, kira-kira begitu.
Tak tanggung, ada empat buku yang dikirimnya. Dua buku karyanya bersama Kompasianer Fitri Y.A, dua buku lainnya novel berbahasa Inggris. Young Lady sukaaa banget.
Untuk sahabatku, Latifah Maurinta.
Semoga selalu penuh cinta.
Kalau tidak salah lihat, begitulah kata-kata yang dituliskannya di sampul belakang buku. Membaca dan menimang buku-buku itu, Young Lady jadi teringat adegan di film-film romantis. Adegan ketika si tokoh utama wanita menerima hadiah dari orang lain. Lalu tertulis pesan-pesan untuk si wanita dari pengirim hadiah. Young Lady cantik suka diberi kata-kata indah dan romantis seperti itu.
Young Lady salut dan berterima kasih pada Pak Katedrarajawen yang telah memberikan buku karyanya, Satu Cinta Dua Agama. Novel yang menceritakan kisah cinta Tri, seorang gadis Muslim, dan Lie, seorang pria Buddhis. Novel yang bagus sekali. Kisah cinta yang manis, tetapi juga pedih.
Nah, karya-karya seperti inilah yang menghangatkan hati, bisik hati kecil Young Lady. Karya-karya berenergi cinta kasih di dalamnya. Karya yang mampu mempengaruhi pikiran pembaca untuk mengasihi dan mencintai dengan tulus.
Menurut Young Lady, sepertinya kita butuh lebih banyak jenis karya semacam ini di tengah tahun politik yang memanas dan penuh nyinyiran serta kebencian. Sudah saatnya kebencian dikikis dengan kasih. Salah satu caranya dengan membaca karya-karya bermuatan kasih dan energi positif.